INDONESIAONLINE – Debat Yesus Kulit Putih kembali memanas di Amerika Serikat. Perdebatan ini dipicu oleh pernyataan seorang penyiar televisi ternama, Megyn Kelly, yang mengatakan bahwa Yesus adalah orang kulit putih. Pernyataan ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk aktivis dan teolog kulit hitam.

Kelly dalam sebuah acara bincang-bincang di Fox News mengatakan, “Yesus adalah orang kulit putih. Ketika saya membaca Alkitab, saya tidak melihat orang kulit coklat.” Pernyataan ini langsung menuai kecaman di media sosial dan berbagai platform online.

Aktivis kulit hitam dan teolog mengatakan bahwa pernyataan Kelly adalah contoh rasisme dan apropriasi budaya.

“Yesus bukan orang kulit putih,” kata Dr. James Cone, seorang teolog kulit hitam terkemuka.

Baca Juga  Harlah Muslimat NU 78 Disebut Bermuatan Politik, Ini Kata Khofifah

“Dia adalah orang Yahudi yang tinggal di Timur Tengah pada masa itu. Kulitnya kemungkinan besar berwarna coklat atau zaitun.”

Para ahli sejarah dan agama juga mengatakan bahwa Yesus kemungkinan besar berkulit coklat.

“Tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Yesus berkulit putih,” kata Dr. Joan Taylor, seorang profesor sejarah di Universitas King’s College London.

“Penggambaran Yesus sebagai orang kulit putih adalah hasil dari kolonialisme dan rasisme,” lanjutnya.

Debat tentang warna kulit Yesus bukan hal baru. Di Amerika Serikat, Yesus sering digambarkan sebagai orang kulit putih dalam lukisan, patung, dan film. Hal ini dianggap sebagai bentuk apropriasi budaya dan rasisme oleh banyak orang kulit berwarna.

Perdebatan ini kembali memanas dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya kesadaran tentang rasisme dan diskriminasi di Amerika Serikat. Banyak orang kulit berwarna merasa bahwa penggambaran Yesus sebagai orang kulit putih tidak mencerminkan identitas mereka dan membuat mereka merasa terpinggirkan.

Baca Juga  Bertugas di HUT Arema, Sopir Ambulans Dipukul Oknum Suporter

Beberapa teolog kulit hitam mengatakan bahwa Yesus harus digambarkan sebagai orang kulit berwarna agar lebih relevan dengan komunitas mereka.

“Yesus adalah orang yang memperjuangkan keadilan dan kesetaraan,” kata Dr. Kelly Brown Douglas, seorang profesor teologi di Union Theological Seminary. “Nilai-nilai ini harus digemakan dalam penggambarannya.”

Debat tentang warna kulit Yesus kemungkinan akan terus berlanjut di Amerika Serikat. Perdebatan ini merupakan bagian dari percakapan yang lebih besar tentang rasisme dan identitas di negara tersebut.