INDONESIAONLINE Kursi tematik yang ada di sekitar pedestrian Alun-Alun Tugu menambah keindahan tersendiri wajah jantung Kota Malang.

Dalam hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang memang sengaja memasang kursi seperti itu untuk menambah estetika kawasan.

Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (Kabid RTH) DLH Kota Malang Laode Kulaita mengatakan bahwa pihaknya memang sengaja memasang kursi tematik seperti itu. Hal tersebut untuk menambah keindahan Alun-alun Tugu Kota Malang.

“Kursi tematik itu memang untuk menambah estetika Alun-alun Tugu Kota Malang. Karena kalau dipasang kursi kayu yang ada di Jalan Ijen saya rasa juga tidak pas,” kata Laode.

Disinggung apa pemasangan kursi tematik itu juga untuk menghindari perbuatan mesum, Laode menjelaskan bahwa maksud dan tujuan pemasangan kursi tematik sebenarnya untuk menambah estetika keindahan Alun-alun Tugu Kota Malang sendiri.

Baca Juga  Proyek Alun-Alun Tugu dan Monumen TGP Dirusak Orang

Sementara untuk perbuatan mesum, menurut Laode, bukan karena kursinya. Melainkan karena manusianya  sendiri. “Kalau mesum itu bukan karena kursinya, tapi karena niat manusianya yang mau mesum itu,” ucap Laode.

Oleh karena itu, Laode berharap masyarakat dapat memanfaatkan Alun-alun Tugu Kota Malang sebagai tempat wisata yang sebenarnya.

Sebagai informasi, Alun-alun Tugu Kota Malang berubah wajah setelah dipermak oleh DLH Kota Malang. Yang mencolok adalah pagar alun-alun yang dihilangkan diganti dengan pedestrian untuk masyarakat berswafoto ataupun berolahraga.

Kini, Alun-alun Tugu Kota Malang menjadi tempat wisata estetik bagi masyarakat Kota Malang yang menjadi jujukan. Sebab, lokasinya sendiri tepat berada di jantung kota atau didepan Balai Kota Malang. (hs/hel)

Baca Juga  Pengolahan Sampahnya Kian Modern, TPA Supit Urang Kota Malang Kini Makin Ramah Lingkungan