INDONESIAONLINE – Sebanyak dua stan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Bank Jatim Cabang Malang mendapat apresiasi dari Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani dalam acara UMKM Mini Expo di bangunan cagar budaya Kantor Pelayanan Perbendaharaan Nasional (KPPN) Kota Malang. 

Kepala Bank Jatim Cabang Malang Deddy Adjie Wijaya menyampaikan, bahwa dalam kegiatan UMKM Mini Expo di KPPN Kota Malang yang dihadiri Menkeu RI Sri Mulyani tersebut, terdapat dua produk UMKM yang dipamerkan. Yakni Madu Kembang Joyo dan Totool Lovers. 

Dalam kegiatan tersebut tampak Menkeu RI Sri Mulyani juga berkesempatan mengunjungi dua stan produk UMKM binaan Bank Jatim Cabang Malang tersebut dan memberikan apresiasi atas keunggulan dari dua produk UMKM itu. 

“Jadi yang masuk ke pameran itu Madu Kembang Joyo. Kemarin Bu Menteri (Menkeu RI Sri Mulyani) transaksi yang paling banyak di madu tempat saya,” ujar Deddy kepada JatimTIMES.com.

Pihaknya menjelaskan, bahwa Madu Kembang Joyo merupakan salah satu produk UMKM yang terus berjuang di tengah terbangun dari pandemi Covid-19. Terlebih lagi, pasar dari Madu Kembang Joyo sudah masuk pasar ekspor ke luar negeri.  

“Kemarin itu UMKM yang survival dan berkembang dengan bagus di tengah pandemi ya Madu Kembang Joyo. Omzetnya sampai 400-500 persen, itu di Karangploso yang punya Bu Dewi,” jelas Deddy. 

Baca Juga  OJK Keluarkan Ketentuan Penyempurnaan PAYDI dan Fintech Lending

Selain produk Madu Kembang Joyo, pihaknya juga menghadirkan UMKM binaan Bank Jatim Cabang Malang yakni Totool Lover. Di mana produk-produk yang dihasilkan seputar kriya dan fashion. 

“Totool Lover itu UMKM lebih ke kriya dan fashion. Mulai dari baju, dompet, mukenah, tapi motifnya tutul kayak macan tutul,” terang Deddy. 

Kepala Bank Jatim Cabang Malang Deddy Adjie Wijaya.

Sementara itu, Deddy menjelaskan bahwa Bank Jatim Cabang Malang terus berkomitmen untuk membantu para pelaku UMKM mulai dari yang ultra mikro, mikro, kecil hingga menengah untuk berkembang lebih maju lagi. 

Di mana untuk mengembangkan UMKM, Bank Jatim Cabang Malang memiliki program Bank Jatim Sahabat UMKM, UMKM Naik Kelas. Dalam dua program ini, Bank Jatim Cabang Malang juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Diskopindag dan Disnaker-PMPTSP Kota Malang. 

“Program Bank Jatim UMKM naik kelas itu ada penguatan kelembagaan dari segi perizinan dan manajemennya. Itu nanti kita minta bantuan dari Diskopindag dan Disnaker-PMPTSP,” terang Deddy. 

Kemudian, selanjutnya terdapat sub program untuk peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran produk UMKM, serta manajemen keuangan melalui coachinc clinic UMKM yang dilakukan langsung oleh staf dari Bank Jatim Cabang Malang yang ahli dalam manajemen keuangan. Di mana hingga awal tahun 2023 ini sudah ada 150 pelaku UMKM yang dilakukan coaching clinic. 

Kepala Bank Jatim Cabang Malang Deddy Adjie Wijaya.

Lalu di tahap selanjutnya, ketika suatu UMKM telah mendapatkan izin berusaha dan masuk dalam coaching clinic, baru masuk ke dalam tahap lanjutan yakni penguatan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Jatim Cabang Malang. 

Baca Juga  Turuti Warganet, Erick Thohir Santap Sego Ndeso Saat Berkunjung di Kota Malang

“Itu ada KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan tahun 2023 ini kita punya kuota dari Bu Menteri itu Rp 4 triliun, kita jadikan program Bank Jatim Sahabat UMKM, UMKM naik kelas,” jelas Deddy. 

Lalu, kontribusi Bank Jatim Cabang Malang untuk UMKK Naik Kelas yakni bagi UMKM yang sudah being able atau mampu dan telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) akan difasilitasi lebih lanjut oleh Bank Jatim Cabang Malang. 

“Program UMKM naik kelas, bagi UMKM yang sudah being able, setiap orang yang sudah punya NIB, bawa ke Bank Jatim, kami akan berikan QRIS gratis plus akunnya. Kita kasih gratis rekeningnya plus QRIS nya,” tutur Deddy. 

Lebih lanjut, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Bank Jatim Cabang Malang dengan program Bank Jatim Sahabat UMKM, UMKM Naik Kelas diharapkan para pelaku UMKM tidak hanya diam dan tidak berkembang atau naik tingkat. 

“Harapannya mereka tidak stuck disitu saja, yang ultra mikro sudah ke mikro, yang mikro sudah naik ke kecil, kecil naik ke menengah, baik dari omzetnya, tata kelolanya kita bantu disana. Kita tidak hanya berbisnis, tetapi ketika ada permasalahan kita siap bantu,” pungkas Deddy.