INDONESIAONLINE – Pro kontra penolakan dan penerimaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 masih hangat diperbincangkan oleh publik. Hal itu membuat banyak pihak menebak-nebak kelanjutan posisi Indonesia sebagai tuan rumah.

Pengamat sepak bola Yesayas Oktavianus pun turut angkat bicara soal isu posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dia mengklaim bahwa tuan rumah berpindah ke Peru. Benarkah?

“Dan berita terkini untuk menjawab semua pro dan kontra ini hadir Minggu (26/3/2023) siang. FIFA selaku pemilik sepak bola dunia telah menyurati pemerintah Indonesia dan menegaskan Piala Dunia U-20 di Indonesia dibatalkan,” ucap Yesayas dikutip Ray Soccer TV.

“Ke mana perginya? FIFA telah memutuskan Peru sebagai pengganti tuan rumah Indonesia menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20,” imbuh Yesayas.

Baca Juga  KONI Kota Malang Usulkan 8 Cabor dalam Desain Olahraga Daerah

Meski begitu, belum diketahui secara pasti kebenaran pernyataan pria yang pernah menjadi calon waketum PSSI tersebut. Yesayas hanya mengakui mendapat kabar tersebut secara eksklusif.

“Informasi ini informasi A1 yang diperoleh oleh Ray Soccer TV pada sore Minggu ini tanggal 26 Maret bahwa pemerintah belum menyampaikan secara resmi namun berita ini hampir pasti menjadi kebenaran nantinya,” ucap Yesayas.

Diketahui, Peru merupakan negara yang dikalahkan Indonesia dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia U-20 yang berlangsung empat tahun lalu. Selain Peru, ada juga beberapa negara lain yang dikabarkan menawarkan diri menjadi pengganti Indonesia dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20, seperti Argentina dan Qatar.

Hingga kini, FIFA juga belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Baca Juga  Mahfud MD Yakini Erick Thohir Bakal Berantas Pasar Gelap di Sepak Bola Indonesia 

Sementara itu Plt Menpora Muhadjir Effendy mengatakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir tengah pergi ke Zurich, Swiss, untuk berbicara dengan FIFA. “Kita belum sejauh itu (pembatalan Indonesia jadi tuan rumah). Kita berharap ada perubahan sikap dari FIFA dan kita mencoba mengakomodasi berbagai penolakan dari dalam negeri. Insya Allah tidak ada kemungkinan buruk. Semua kemungkinan baik,” kata Muhadjir. (bn/hel)