INDONESIAONLINE – Semakin dalam laut, maka akan semakin banyak hewan laut unik yang bisa dijumpai. Salah satunya  seperti tripod fish.

Dilansir dari akun Tiktok @kamutahugak, ikan tripod atau tripod fish merupakan ikan laut dalam bentuk yang beradaptasi dengan keadaan dasar laut.  Ikan tripod berasal dari famili Ipnopidae dan genus Bathypterois.

Ikan tripod terdiri dari 19 spesies yang berbeda. Ikan tripod tersebar di seluruh laut dalam beriklim sedang dan tropis pada kedalaman 250-6.000 m.

Ikan tripod memiliki mata yang tereduksi karena matanya tidak berguna dalam mencari sumber makanan di laut dalam yang gelap. Alih-alih menggunakan mata, ikan tripod menggunakan sirip yang termodifikasi untuk fungsi tersebut.

Sirip dada dari banyak spesies Bathypterois atau ikan tripod berbentuk memanjang pipih, yang dapat menyentuh dasar laut. Sirip ini dilengkapi dengan saraf yang berpusat di tulang belakang.

Dikarenakan adanya saraf, sirip dada yang memanjang hingga dasar laut ini berfungsi sebagai sensor untuk berburu dengan mengetahui pergerakan mangsa. Sirip dada tersebut dapat diposisikan tegak atau maju ketika sedang ‘berdiri’ di atas substrat dasar laut.

Selain itu, ikan tripod memiliki sirip perut dan ekor yang termodifikasi menjadi panjang pipih hingga dasar laut, sehingga dapat membantu ikan ‘berdiri’ di atas substrat. Berbeda dengan sirip dada, sirip perut dan ekor ikan tripod tidak memiliki sistem saraf.

Baca Juga  5 Gunung Indonesia yang Masih Jarang Didaki karena Mitos Angker

Semua sirip tersebut dilengkapi dengan bantalan di ujungnya yang berfungsi untuk melindungi sirip ketika bersentuhan dengan dasar laut. Meskipun sirip-sirip tersebut dapat membuat ikan tripod ‘berdiri’ di dasar laut, sirip tersebut tidak dapat berfungsi sebagai alat pergerakan ketika sedang periode berenang.

Sirip-sirip tersebut hanya berfungsi untuk stabilisasi ketika ingin atau pada saat periode landing dan mencari mangsa di substrat dasar laut.

Adaptasi ikan tripod pada siripnya berhubungan dengan makanan yang tersedia di laut dalam. Ikan tripod merupakan filter-feeder, yakni memakan suspensi air laut yang berisi plankton bentopelagik (plankton yang berenang bebas dekat dengan dasar laut). Plankton bentopelagik tersebut mampu ikan tripod deteksi menggunakan sirip yang termodifikasi.

Sirip tersebut dapat bergerak tegak atau maju untuk ‘berdiri’ pada dasaran laut dan mulai mendeteksi mangsa. Tetapi, ikan tripod juga dapat mengonsumsi mangsa yang lebih besar yang berada di kolom air yang lebih tinggi. Hal tersebut terjadi pada Bathypterois Grallator atau ikan tripod yang difasilitasi dengan elemen ekor dan perut yang memanjang, sehingga mampu mencapai ketinggian yang diinginkan untuk memakan mangsa pada kolom air.

Ikan tripod juga bersifat hermafrodit sebagai bentuk adaptasi hidup di dasar laut dalam. Hermafrodit merupakan istilah ketika organisme memiliki dua organ kelamin yang berfungsi penuh sebagai jantan dan betina.

Baca Juga  Gredoan: Tradisi Cari Jodoh saat Maulid Nabi

Sifat hermafrodit yang dimiliki ikan tripod membuat periode pemijahan (spawning) dapat berlangsung lebih lama. Diketahui juga, proses berkembang biak ikan tripod dapat terjadi kapan saja/sepanjang tahun tanpa musim-musim tertentu (continous breeding).

Tetapi, karena lingkungan laut dalam yang sangat ekstrem, membuat ikan tripod hidup secara soliter dan sulit menemukan pasangan untuk terjadi fertilisasi. Dikarenakan hal tersebut, ikan tripod mampu menghasilkan sel telur dan sperma secara bersamaan dan melakukan self-fertilization atau fertilisasi sendiri untuk tetap menghasilkan anakan. Dengan begitu, ikan tripod dapat bertahan hidup di lingkungan laut dalam yang ekstrim dengan adaptasinya sebagai hermafrodit dan kemampuannya dalam melakukan continous breeding.

Ikan tripod merupakan ikan laut dalam yang unik karena bentuk adaptasinya. Sirip yang memanjang membuat ikan tripod mampu berdiri di dasar laut untuk mencari makanan. Penggunaan sirip sebagai sensor tersebut membuat ikan tripod tidak memerlukan matanya lagi (matanya tereduksi) karena lingkungan laut dalam yang ekstrim tanpa cahaya matahari.

Selain itu, ikan tripod  dapat mempertahankan hidup dan keturunannya di lingkungan ekstrim dengan bersifat hermafrodit. Beberapa adaptasi itulah yang membuat ikan tripod dapat hidup di laut dalam. (mut/hel)