INDONESIAONLINE – Setelah China, giliran Singapura yang mulai meningkatkan kewaspadaannya dengan sebaran infeksi Covid-19. Pasalnya, infeksi Covid-19 meningkat dua kali lipat seperti yang disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH).

Melansir Channel New Asia (CNA), jumlah perkiraan infeksi Covid-19 di Singapura mencapai 22.094 kasus pada periode 19-25 November. Minggu lalu kasus hanya sekitar 10.726.

“Rata-rata kasus rawat inap dan ICU harian akibat Covid-19 tetap stabil,” jelas MOH.

Selain itu, MOH juga menjelaskan jika peningkatan infeksi mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti musim perjalanan di akhir tahun dan berkurangnya kekebalan penduduk.

EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3 tetap menjadi subvarian utama di Singapura, mencakup lebih dari 70 persen kasus yang diurutkan.

Baca Juga  Jakarta: Kota Paling Berpolusi di Dunia

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Depkes Singapura.

Mengingat peningkatan penyakit pernafasan di negara-negara belahan bumi utara pada bulan-bulan musim dingin, kementerian mengatakan kejadian penyakit pernafasan secara keseluruhan di Singapura tetap stabil selama sebulan terakhir.

“Tidak ada indikasi peningkatan penyakit pernapasan parah, termasuk pada anak-anak,” tambahnya.

Kementerian Kesehatan Singapura mencatat bahwa hingga saat ini, WHO menyatakan bahwa tren peningkatan penyakit pernafasan bukanlah hal yang tidak terduga karena dimulainya musim dingin.

Sementara itu, infeksi Covid-19 berkontribusi terhadap jumlah keseluruhan kasus penyakit pernapasan di Singapura.

Kementerian Kesehatan Singapura menyarankan masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga  Hanya dengan Buah Manis Ini, Penyakit Liver dan Asam Lambung Bisa Sembuh Kata dr. Zaidul Akbar

Kementerian juga merekomendasikan dosis tambahan setelah dosis vaksin terakhir dalam jangka waktu setahun untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas, orang yang rentan secara medis, serta penghuni fasilitas perawatan lansia.

“Di luar kelompok ini, semua individu berusia enam bulan ke atas juga didorong untuk menerima dosis tambahan, terutama bagi petugas kesehatan dan anggota rumah tangga/pengasuh individu yang rentan secara medis,” jelas kementerian.

“Kemenkes terus memantau situasi global dan lokal dengan cermat. Dengan dimulainya musim puncak perjalanan ke luar negeri, Kementerian Kesehatan ingin mengingatkan semua wisatawan untuk waspada dan menerapkan tindakan pencegahan perjalanan yang relevan,” imbuh MOH (bn/dnv).