INDONESIAONLINE – Bila kita melongok media sosial saat ini sedang ramai membahas terkait kesan lama dan lambatnya waktu Januari dibanding bulan lainnya. Banyak keluhan dan pertanyaan warganet terkait lamanya Januari.

Lantas, apakah yang membuat Januari terkesan berjalan lambat dan lama dibandingkan bulan-bulan lainnya?

Alasan Januari Terasa Lama

Ternyata, apa yang disampaikan warganet di medsos terkait kesan lamanya Januari pernah diteliti secara ilmiah.

William Skylark peneliti di Universitas Cambridge pada 2018 lalu pernah mengatakan, ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhinya hal tersebut.

Rasa Takut

Ia menyebut faktor rasa takut menjadi salah satu penyebab persepsi waktu berbeda antara satu orang dengan lainnya. Rasa takut akan memperlambat waktu.

“Peserta yang habis menonton film seram mengatakan bahwa waktu terasa berjalan sangat lama. Dengan kata lain, rasa takut akan memperlambat waktu, yang menurut eksperimen, merupakan efek gairah pada kecepatan sistem jam internal,” tulisnya alam penelitian.

Baca Juga  Awal Terbentuknya Lautan dan Mengapa Airnya Berwarna Biru

Sistem jam internal ini, lanjutnya, adalah cara kita menilai detik. Sistem ini diyakini terletak di bagian otak yang dikenal sebagai striatum.

Januari Bulan Padat

Faktor kedua, Januari memiliki keistimewaan lantaran menjadi bulan yang paling padat dalam setahun. Januari juga selalu penuh dengan peristiwa yang dinanti-nantikan dan “dipulihkan”.

Ini diungkapkan mahasiswa PhD di UCL, Zhenguang Cai yang mempelajari persepsi waktu. Ia mengatakan, ada kemungkinan bahwa memulai kembali pekerjaan setelah liburan Natal menyebabkan banyak kebosanan dibandingkan dengan menikmati kesenangan selama liburan Natal dan tahun baru.

“Hal ini pada gilirannya menyebabkan kebosanan dan menimbulkan kesan bahwa waktu berjalan lambat di bulan Januari,” ungkapnya.

Januari juga disebutnya sebagai bulan penuh dengan pekerjaan. “Itulah alasan mengapa bulan ini terasa berjalan sangat lambat,” imbuhnya.

Pengaruh Jam Dopamin

Dopamin adalah hormon yang dilepaskan oleh otak yang dirangsang oleh kesenangan, kepuasan, pencapaian, dan lainnya.

Baca Juga  Fakta dan Sejarah 25 Januari DItetapkan sebaga Hari Gizi Nasional

Biasanya Dopamin sering dilepaskan sepanjang November dan Desember karena semua peristiwa seputar liburan akhir tahun. Saat Anda sibuk selama bulan-bulan liburan, ada begitu banyak hal yang harus dilakukan dan sangat sedikit waktu, yang akhirnya menghasilkan tingkat dopamin lebih tinggi.

Dengan tidak banyak hal yang dilakukan di Januari selain kembali bekerja, pikiran terasa bosan, sehingga bisa memperlambat jam internal tubuh. Ini membuat waktu terasa berjalan sangat lambat.

Penilaian Waktu Retrospektif

Penilaian ini menggantungkan dirinya pada ingatan. Setiap orang memiliki kemampuan yang buruk untuk menentukan berapa lama sesuatu bertahan. Semakin lama kita berpikir sesuatu itu berlangsung, akan semakin tidak menyenangkan dan akan semakin banyak kita mengeluh.

Itulah jawaban utama mengapa warganet di medsos mengeluh soal waktu di Januari yang terasa berjalan begitu lambat dan lama.