INDONESIAONLINE – Kampung Proklim Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang dibina Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, telah mendapatkan penghargaan dari DLH Provinsi Jawa Timur. Karena itu, kampung Proklim yang berada di Jalan Jombang Gang III RW 3 Kelurahan Gadingkasri itu kini menjadi perhatian banyak pihak yang terkait dengan kelestarian lingkungan.
Misalnya, baru-baru ini, Kampung Proklim Gadingkasri mendapatkan kunjungan dari kader lingkungan Kota Batu. Kunjungan tersebut dalam rangka studi tiru pengelolaan persampahan.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan Hidup DLH Kota Malang Tri Santoso mengatakan bahwa RW 03 Kelurahan Gadingkasri merupakan salah satu kampung yang sukses menjalankan program Proklim. Oleh karena itu, DLH memilih lokasi tersebut untuk studi tiru bagi kawasan lain maupun daerah lain.
Tri Santoso mengatakan, RW 3 Gadingkasri memiliki keunggulan di bidang pengelolaan sampah, urban farming, IPAL (instalasi pengolahan ait limbah) komunal dan kelembagaan yang baik. Khususnya dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Menurut pria yang akrab disapa Trisant itu, Kota Malang memiliki wilayah yang dominan perkampungan padat penduduk. Karakteristik tersebut dijadikan peluang untuk mengembangkan urban farming yang identik dengan kampung Proklim.
Di kawasan RW 03 Gadingkasri, Trisant mengakui, jika datang ke tempat tersebut, maka suasana kesejukan akan bisa didapat oleh pengunjung. Namun untuk membentuk yang seperti itu, Trisant menjelaskan butuh waktu sekitar 10 tahun bagi masyarakat dan kader lingkungan. Hal itu untuk menata kebiasaan hingga terbentuk kampung Proklim.
“Masyarakat yang bergerak kami fasilitasi agar dapat terekam dalam kampung Proklim. Kami identifikasi dan upaya sudah terbentuk sejak 10 tahun yang lalu. Jadi, bukan wilayah sulapan yang tiba-tiba ada,” jelas Trisant.
Sejauh ini, Trisant menilai perkembangan kampung Proklim di Kota Malang mengalami peningkatan setiap tahun. Saat ini, ada 24 lokasi kampung Proklim yang tersebar di 14 kelurahan di Kota Malang.
“Setiap tahun, Kota Malang selalu mengirimkan lokasi binaan kampung ke KLHK. Target kita adalah satu kelurahan satu lokasi Proklim,” kata Trisant.
Selama ini, DLH Kota Malang terus memfasilitasi masyarakat untuk menyukseskan program Proklim. Di antaranya pendampingan hingga dukungan sarana dan prasarana.
“Ada beberapa program pendampingan, dukungan berupa alat dan bahan. Kita juga menghubungkan pihak terkait yang mampu mendorong upaya masyarakat dalam perubahan iklim,” ucap Trisant.
Ke depan, Trisant memastikan bahwa seluruh program kampung Proklim dilakukan secara berkelanjutan. Dalam program itu, DLH Kota Malang akan bekerja sama dengan sejumlah instansi. Salah satunya pendistribusian mahasiswa pengabdian kepada masyarakat.
“Kami sudah MoU dengan Universitas Negeri Malang (UM). Jadi, mahasiswa yang akan KKN kita arahkan ke kampung-kampung Proklim binaan kami,” ungkap Trisant. (hs/hel)