INDONESIAONLINE – Belakangan ini di media sosial platform TikTok, ramai tersebar video detik-detik saat gempa mengguncang Bawean dan sekitarnya. Termasuk mengguncang Ponpes Sunan Drajat, di Lamongan, Jawa Timur yang kala itu sedang mengaji.

Seperti diunggah akun TikTok @gamelan.aji.soka tampak Pengasuh Ponpes Sunan Drajat Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur sedang mengisi pengajian di depan santri-santrinya. Lantas ia merasakan kursi yang didudukinya bergoyang-goyang akibat gempa.

Kok goyang? He opo iki kok goyang-goyang lingguhane, lindu ta? Lindu? (Ini bergoyang kursinya? Apa gempa kok goyang-goyang, gempa?)” tanya Kiai Ghofur.

Nggihhh (Iya),” jawaban kompak para santri.

Meski terus bergoyang kursi yang diduduki Kiai Ghofur, namun terlihat dirinya tetap tenang. Dia juga meminta para santri untuk berdoa dan tetap tenang.

Oh sampe goyang-goyang, Ya Allah lindu, wes meneng ae, masjide kuat, ngenteni sek, wes, wes ndungo (oh sampai menggoyang-goyangkan kursi, Ya Allah gempa. Sudah diam saja, masjidnya kuat, menunggu gempa selesai dulu, sudah, sudah berdoa),” ungkapnya.

Baca Juga  Tingkah Menteri PUPR Basuki Buka Jas Erick Thohir Saat Upacara Bikin Salfok, Warganet: Pak Bas Usil Banget

Kiai Ghofur pun heran akan datangnya gempa di saat jam mengaji di ponpes tersebut. Apalagi gempanya pada momen di video tersebut tidak berhenti-henti.

Iki opo-oponan yahmene kok onok lindu, kok ga leren-leren nak (Ini kenapa, jam segini malah ada gempa, tidak berhenti-henti gempanya),” katanya.

Kiai Ghofur pun bahkan berbicara kepada gempa agar segera pergi dan tidak mengganggu pengajian di ponpes tersebut.

He lindu ndang nyingkriho, jo ganggu ngaji, tengah-tengah ngaji kok goyang-goyang dadakan, iki opo-oponan? (Gempa cepat pergi, jangan ganggu mengaji, sedang ngaji malah diguncang gempa, ini kenapa?),” pungkas Kiai Ghofur.

Dalam keterangan video dijelaskan jika Kiai Ghofur mencoba santai dan menenangkan para santri agar tenang saat terjadi gempa Bawean. Unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet.

Baca Juga  19 Napi Lapas Tuban Dapat Asimilasi, 1 Bebas Murni Terlibat Korupsi Dana Desa

“MasyaAllah begitu santainya Romo Abah niki, Allah bersama kalian,” @familycookies_******.

“Ngikut mbah yai aja.. Kalaupun meninggal waktu grmpa ketika sedang ngaji yo syahid. Manut wae karo mbah yai,” @aribowo****.

“Kiai dan santrine santai. Dungo nang pengeran peexoyo nang pengeran,” tulis @fanqy***.

Gempa bumi dangkal Magnitudo 5,9 dan 6,1 yang terjadi di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur pada Jumat (22/3) masih menjadi perhatian publik. Pasalnya rangkaian gempa susulan masih terjadi, update per Senin (25/3) pukul 06.00 pagi, gempa susulan Bawean tercatat sebanyak 262 kali.

Akibat dari gempa tersebut puluhan bangunan di Bawean rusak. Tercatat sebanyak 23 kecamatan di Jawa Timur mengalami kerusakan parah akibat gempa Bawean yang mengguncang pada Jumat (22/3) lalu. Sebanyak 23 kecamatan yang mengalami kerusakan itu tersebar di 21 kabupaten dan 7 kota di Jawa Timur yang terdampak gempa.