INDONESIAONLINE – Keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ternyata sangat menunjang perekonomian masyarakat. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan (Mendag) Jerry Sambuaga, Kamis (9/3/2023). 

Jerry mengatakan, dalam perkembangannya hingga saat ini UMKM telah tumbuh menjadi pilar perdagangan. Sebab dari data yang ia himpun, 97 persen tenaga kerja merupakan kontribusi dari UMKM. 

“Kontribusi kepada PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) hampir 48 persen. Artinya memastikan bahwa UMKM salah satu pilar yang penting dalam menjaga perdagangan,” ujar Jerry. 

Untuk itu, dirinya menilai bahwa sektor UMKM memang sangat signifikan dalam memberikan nilai lebih salam sektor perdagangan. Namun demikian menurutnya masih perlu dieksplorasi untuk penguatannya. 

“Pada perdagangan yang ingin coba dieksplorasi adalah digitalisasi. Yang berjalan beriringan,” imbuh Jerry. 

Jerry menilai, dengan sentuhan digitalisasi sektor perdagangan akan banyak mendapat dampak positif. Baik dari segi efisiensi dalam transaksi, administrasi dan juga termasuk tata kelolanya. 

Baca Juga  Divonis 18 Bulan Penjara, Richard Eliezer Akan Dimasukkan Lapas Salemba Siang Ini

“Sebagai contoh, minyak kita HET nya Rp 14 ribu per liter dengan adanya efforts bisa harga 1 pedagang bisa sampai Rp 12 ribu. Ini yang harus digalakkan, karena digitalisasi banyak memberikan efisiensi,” jelasnya. 

Sementara itu, salah satu terobosan di sektor perdagangan adalah aplikasi Dagangan. Dimana aplikasi ini merupakan startup rural e-commerce yang fokus melayani masyarakat di wilayah tier 3-4 dengan menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga. 

Co-Founder Dagangan Ryan Manafe mengatakan bahwa Dagangan secara aktif mendukung program Kementerian Perdagangan dalam upaya pengembangan digitalisasi pasar, warung, dan UMKM. 

“Kami melihat adanya tantangan yang dihadapi para pedagang pasar, toko sembako, dan pemilik warung dalam mendapatkan akses dan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau. Untuk itu kami berkomitmen meningkatkan transformasi digital dengan mempercepat digitalisasi pedagang pasar, warung dan UMKM di Jawa Timur,” jelas Ryan.

Dalam hal ini, Dagangan juga menggandeng pihak perbankan. Dimana dalam pelaksanannya, pihaknya bersama Kemendag dan Perbankan berupaya membangun ekonomi digital usaha mikro di pedesaan.

Baca Juga  Dilaunching Bupati, Semboro Mesem Awali Kebangkitan Ekonomi UMKM

Setidaknya ada dua program yang telah dirancang. Pertama yakni Program Digitalisasi Pasar untuk UMKM Toko Sembako dan Warung. Dalam program ini, Dagangan mendukung dalam aspek supply (pemasok) kebutuhan sehari-hari dari sisi harga dan ketersediaan barang kebutuhan sehari-hari.

“Di mana kami juga bersinergi bersama BTPN Syariah yang memiliki kesamaan misi dan visi untuk menjangkau lebih banyak lagi masyarakat inklusi untuk tumbuh bersama dan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka lebih cepat,” terangnya.

Program kedua adalah UMKM Go Digital. Terutama untuk produk UMKM lokal khas desa. Dalam program ini, Dagangan juga berupaya memberdayakan produk UMKM di wilayah Jawa Timur dalam membuka akses pasar lebih luas.

“Selain itu juga berusaha memberikan keuntungan hingga dua kali lipat melalui ekosistem digital Dagangan,” tambah Ryan.