JATIMTIMES – Dalam Al-Qur’an dijelaskan, orang-orang yang durhaka akan mendapatkan azab terlebih dahulu di dunia. Allah SWT akan menimpakan azab yang nampak sebelum akhirnya memberikan azab di akhirat.
Namun, azab yang diberikan Allah di dunia, menjadi bentuk kasih sayang dan sebuah pembelajaran agar mereka yang durhaka kembali ke jalan yang benar dan terhindar dari siksa di akhirat yang teramat berat. Diolah dari Republika, ini sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Surah As Sajdah ayat 21.
“Kami pasti akan menimpakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat) agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Bentuk azab yang diberikan tentunya bermacam-macam dan dapat mereka rasakan. Baik itu cobaan kecil atau besar, cobaan dalam bentuk kemewahan, kemiskinan atau bahkan kesengsaraan. Azab ini sejatinya menjadi sebuah peringatan dari Allah SWT agar mereka menyadari kesalahannya. Namun, jika sebaliknya mereka terus ingkar, maka azab di akhirat tentunya akan jauh lebih berat.
Mereka yang kaya, miskin, punya kekuasaan ataupun tidak, jika tak beriman maka dalam hidupnya akan selalu mengalami ketakutan dan gundah. Mereka yang kaya akan takut kehilangan harta, mereka yang punya kekuasaan akan takut tahtanya dirampas. Sehingga, merekapun mati-matian mempertahankan.
Lihat saja seperti halnya Fir’aun. Fir’aun begitu khawatir setelah para tukang sihirnya dikalahkan oleh Nabi Musa AS. Dalam Al-Qur’an Surat Thaha ayat 71, Allah berfirman.
“Dia (Firaun) berkata, “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia itu pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka sungguh, akan kupotong tangan dan kakimu secara bersilang, dan sungguh, akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya”.