INDONESIAONLINE – Paul Alexander, seorang pria Texas Utara yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya dalam paru-paru besi, meninggal dunia pada 11 Maret 2024 di usia 78 tahun. Alexander didiagnosis menderita polio pada usia 6 tahun, yang melumpuhkan tubuhnya dari leher ke bawah dan membuatnya tidak bisa bernapas sendiri.

Meskipun memiliki keterbatasan, Alexander menjalani kehidupan yang penuh inspirasi. Dia belajar menulis, mengetik, dan melukis hanya dengan menggunakan mulut dan tongkat.

Dia lulus dengan gelar ekonomi dari Southern Methodist University, memperoleh gelar sarjana hukum dari University of Texas, dan lulus ujian pengacara. Alexander kemudian berpraktik hukum di Dallas, menjadi advokat untuk penelitian polio, dan menulis buku.

Baca Juga  Sejarah Pasar Malam, Sudah Ada sejak Zaman Belanda

Pada bulan Maret 2024, Guinness World Records menobatkan Alexander sebagai pasien paru-paru besi yang hidup paling lama dalam sejarah. Dia menggunakan platformnya untuk menyebarkan pesan harapan dan kegembiraan, mengumpulkan ribuan pengikut di media sosial.

“Hidup adalah hal yang luar biasa,” kata Philip Alexander, adik laki-laki Paul.

Philip mengenang bagaimana Paul berjuang sejak usia 6 tahun. Penyakit Polio melumpuhkan badannya, mulai dari leher ke bawah dan tidak bisa bernapas sendiri. Dokter memasukkan Paul ke dalam paru-paru besi, alat bantu pernapasan mekanis yang mengontrol tekanan udara di sekitar tubuhnya untuk membantu paru-parunya mengembang.

“Dia adalah orang yang luar biasa dengan atau tanpa cacat. Dia menyukai segala hal yang kita semua sukai, dia hanya harus melakukannya sedikit berbeda dengan sedikit bantuan.” ujarnya.

Baca Juga  Cara Membuat Sheer Kurma, Dora Wat dan Lemang serta Bahannya

“Dia ingin orang-orang mengingat bahwa siapa pun kamu, kamu dapat melewati perjuangan apa pun dan itu semua tentang bagaimana kamu memperlakukan satu sama lain. Itulah tujuan hidupnya.” tambah Philip.

Beberapa minggu sebelum kematiannya, Alexander dirawat di rumah sakit setelah tertular COVID-19. Dia sempat keluar dari rumah sakit, tetapi virus tersebut akhirnya merenggut nyawanya.

“Malam sebelum dia meninggal, dia membuka matanya dan menatapku dan berkata, ‘ini sempurna’,” kata Philip.

Keluarga Alexander mengatakan, upacara pemakaman Paul akan diadakan di Dallas pada Rabu, 20 Maret 2024.