INDONESIAONLINE – PDAM Sidoarjo disorot politisi Gerindra Bambang Haryo Soekartono (BHS). Pasalnya, kinerja PDAM Sidoarjo dianggap memprihatinkan dengan sumber daya yang dimilikinya terkait air bersih dan air minum.

Seperri diketahui, Sidoarjo dilewati dua sungai besar, yaitu Sungai Porong dan Sungai Surabaya. Tapi, kata BHS, akses jaringan pipa air minum ke warga masih belum maksimal. Diperkirakan 37 persen hingga 60 persen warga masih tergantung dengan aliran air dari umbulan atau wilayah Pasuruan.

“Padahal Pemerintah Pusat telah membangun Longstorage Kalimati di Sidoarjo. Ini kapasitasnya sekitar 2 juta meter kubik dengan kualitas air standart A yang layak untuk dijadikan air bersih (air minum). Tapi sampai saat ini tidak dimaksimalkan sebagai air minum maupun irigasi pertanian,” ujar BHS.

Baca Juga  Kuatkan Ekonomi, Mendag Akan Gerakkan Digitalisasi UMKM

BHS membandingkan dengan PDAM Surabaya yang telah melayani akses jaringan pipa 100 persen. Padahal memanfaatkan limpahan air dari sungai yang melewati Kabupaten Sidoarjo yaitu Sungai Brantas Hilir/Sungai Kalimas.

Terkait tarif PDAM pun BHS yang alumnus ITS Surabaya ini, Sidoarjo sangat mahal. Di mana, tarif bawah Rp 6.213 per meter kubik dan tarif atas Rp 17.174 per meter kubik. Sedangkan Surabaya jauh lebih murah, tarif bawah Rp 1.700  per meter kubik dan tarif atas Rp 7.000 per meter kubik.

“Tetapi Sidoarjo dengan tarif mahal baru bisa melayani penambahan dan penggantian pipa di tahun 2022 tidak lebih dari 10 kilometer. Surabaya mencapai 139 kilometer,” kritiknya.

Baca Juga  Hadiri Sidang Paripurna, Bupati Jember Sampaikan Nota Pengantar LPP APBD 2021

Mengenai laba usaha pun PDAM Sidoarjo jauh tertinggal dengan PDAM Surabaya. BHS menuturkan PDAM Sidoarjo pun baru memberikan laba usaha sebesar Rp 4,7 miliar. Sedangkan Surabaya memberikan laba usaha saat ini di atas Rp 250 miliar walaupun sudah mengeluarkan anggaran yang begitu besar untuk penggantian perpipaan yang begitu masif.

“Air minum ini merupakan hajat hidup orang banyak. Tugas Pemkab Sidoarjo untuk bisa segera merealisasikan pemenuhan akses jaringan perpipaan sampai ke seluruh warga di Sidoarjo yang saat ini masih sangat minim. Tempatkan juga SDM yang profesional dan mumpuni untuk mengendalikan PDAM Sidoarjo dalam pengelolaan air sungai menjadi air bersih dan air minum,” ucapnya (bu/dnv).