INDONESIAONLINE – Sebuah perahu penyeberangan Sungai Brantas di Jombang hanyut sejauh 3 Km. Enam orang berisi penumpang dan awak perahu terpaksa melompat ke sungai untuk menyelamatkan diri.

Perahu penyeberangan milik Arip (50), warga Desa Munung, Kecamatan Jatikalen, Nganjuk tersebut awalnya berangkat dari sisi barat menuju timur sungai atau dari Desa Munung menuju Desa/Kecamatan Megaluh, Jombang pada Minggu (26/02/2023) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Sekitar 3 meter sebelum sandar di dermaga Megaluh, mesin perahu macet karena baling-baling tersangkut sampah. Seketika itu, perahu hanyut ke arah utara atau arah Kecamatan Plandaan.

“Sekitar 3 meter dari sandaran, tiba-tiba baling-baling perahu SUMBER MULYO patah dan tidak normal yang kemudian Perahu tersebut terseret arus sungai Brantas,” terang Kapolsek Plandaan AKP Pranan Edi kepada wartawan, Selasa (27/02/2023).

Baca Juga  Kisah Orang yang Terakhir Masuk Surga dan Terakhir Keluar Neraka

Saat itu, lanjut Pranan, terdapat 6 orang di dalam perahu. Yaitu 4 orang operator dan 2 penumpang yang mengendarai mobil Daihatsu Sygra dan sepeda motor Honda BeAt. Sebelum perahu hanyut, 5 orang nekat meloncat ke sungai untuk menyelamatkan diri. Sedangkan seorang operator memilih bertahan untuk menyelamatkan perahu.

“Penumpangnya nyebur, karena perahu sudah menepi. Semunya selamat, tidak ada korban,” tandasnya.

Perahu Sumber Mulyo tersebut hanyut hingga sejauh 3 Km. Perahu akhirnya bisa berhenti setelah jangkar tersangkut di dasar sungai. Beruntung perahu tidak sampai terbalik, meski melewati DAM Karet Jatimlerek, Plandaan sesaat sebelum perahu berhenti.

Saat ini, perahu sudah berhasil diarahkan ke tepi Sungai Brantas di Desa Jatimlerek, Plandaan. Pihak kepolisian dibantu BPBD Jombang masih berupaya mengevakuasi mobil dan motir yang ada di atas perahu.

Baca Juga  Berapa Besaran Biaya Langganan Layanan Streaming Orang Indonesia? Lihat Hasil Surveinya 

“Ini sudah bersandar di DAM Karet, cuman belum dievakuasi karena ketinggian air. Rencananya ini itu nanti mau digeser ke arah Megaluh. Ini masih nunggu debit air turun,” pungkasnya.(*)