INDONESIAONLINE – Banyak kerusakan bangunan di Pulau Bawean akibat gempa Jumat (22 Maret 2024) lalu.  Rumah, lembaga pendidikan hingga fasilitas umum rusak. Masyarakat pun terpaksa mengungsi ke lokasi aman.

Pemerintah pusat, provinsi hingga daerah turun tangan. Mulai dari mengirim tim tanggap bencana, bantuan kebencanaan, hingga makanan siap saji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Diketahui, Pulau Bawean terdampak gempa bumi  pada Jumat (22/3) kemarin. Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6.5 dengan kedalaman 10 km tersebut mengakibatkan 2.972 rumah rusak ringan, 1.286 rumah rusak sedang dan 820 rumah rusak berat.

Selain itu, terdapat 143 tempat ibadah rusak ringan, 10 rusak sedang dan 11 rusak berat. Selanjutnya 59 sekolah rusak ringan, 11 rusak sedang, 5 rusak berat, juga terdapat 1 pondok pesantren rusak sedang, 13 kantor rusak ringan, 1 kantor rusak berat, dan 1 rumah sakit mengalami rusak ringan.

Baca Juga  Marak Baliho Pemilu, Warga: Mereka Seperti Pengemis Suara Rakyat

Gempa juga mengakibatkan 7 orang mengalami luka luka. Empat di antaranya dari Kecamatan Tambak dan tiga korban luka lainnya berasal dari Kecamatan Sangkapura.

Sejumlah pihak turun tangan, memberikan bantuan. Termasuk perusahaan BUMN, Petrokimia Gresik, bersama Satgas Bencana Nasional BUMN Jawa Timur. Mereka mengirim bantuan kebutuhan dasar korban bencana.

“Bantuan tahap pertama adalah barang-barang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kami juga telah berkoordinasi dengan BPBD Jatim dan Kabupaten Gresik,” kata Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo.

Disebutkan, bantuan tahap pertama yang dikirimkan antara lain mi instan 50 dus, sarden 250 kaleng, selimut 100 pcs, air mineral 50 dus (kemasan 600 ml), pampers 300 pcs dengan berbagai ukuran bayi atau balita, obat-obatan. Selain itu, ada  terpal untuk kebutuhan pengungsi sebanyak 30 pcs.

Baca Juga  Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Resmi Dibuka! Ada 688 Posisi di 110 BUMN yang Ditawarkan

“Kami berharap, adanya bantuan awal ini dapat mengurangi beban dan dapat membantu mempercepat pemulihan para korban pascabencana gempa di Pulau Bawean,” ujar Dwi Satriyo.

Selain berupa barang, Petrokimia Gresik juga mengirimkan sepuluh orang tim perintis ke Pulau Bawean. Mereka  terdiri dari tim dari unit kerja terkait di Petrokimia Gresik, relawan dari Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG), serta empat tenaga medis dari PT Petro Graha Medika dan Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG).

“Tim ini akan bergabung dengan tim dari BPBD setempat untuk terus berkoordinasi terkait kebutuhan-kebutuhan di Bawean,” imbuh Dwi Satriyo. (sa/hel)