INDONESIAONLINE  – Sebuah penemuan arkeologi telah mengungkapkan keberadaan kota kuno di Amazon yang selama ini tersembunyi di balik vegetasi rimbun. Kota yang ditemukan ini terletak di wilayah Upano di bagian timur Ekuador.

Kota tua yang ditemukan itu memiliki struktur kompleks dengan rumah, plaza, dan jaringan jalan serta saluran yang menghubungkan satu sama lain.

Temuan ini mengubah pandangan tentang sejarah masyarakat yang tinggal di Amazon. Juga mematahkan mitos bahwa orang hanya hidup secara nomaden atau dalam pemukiman kecil di kawasan ini.

Dilaporkan bahwa kota ini dibangun sekitar 2.500 tahun yang lalu dan penduduknya tinggal di sana selama kurang lebih 1.000 tahun.

Meskipun sulit untuk memperkirakan jumlah penduduk pada suatu waktu, para arkeolog memperkirakan bahwa jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu hingga ratusan ribu orang.

Temuan ini menyiratkan adanya masyarakat yang terorganisasi dan kompleks. Bahkan masyarakat Amazon diperkirakan lebih besar daripada masyarakat Maya yang terkenal di Meksiko dan Amerika Tengah.

Baca Juga  Tradisi Unik Lebaran di Selandia Baru: Mengunjungi Eden Park di Auckland

Pentingnya temuan ini terletak pada perubahan paradigma tentang peradaban di Amazon. Para ahli arkeologi seperti Prof Stephen Rostain menyatakan bahwa pandangan Eurosentris tentang peradaban perlu diubah.

Bukti ini menunjukkan bahwa masyarakat kuno di Amazon hidup dalam struktur perkotaan yang rumit, tidak seperti stereotipe yang menggambarkan mereka sebagai kelompok kecil yang tinggal di pondok dan membuka lahan.

Para ilmuwan menggunakan teknologi LiDAR untuk menemukan kota ini, melibatkan penerbangan pesawat dengan sensor laser untuk mengidentifikasi sisa-sisa kota di bawah vegetasi yang tebal.

Temuan ini mencakup 6.000 platform persegi panjang dengan ukuran dan bentuk tertentu yang diatur dengan cermat. Diduga, sebagian platform tersebut berfungsi sebagai tempat tinggal, sementara yang lain mungkin digunakan untuk tujuan upacara.

Keberadaan jaringan jalan dan saluran yang sangat canggih di kota ini menjadi sorotan. Para ilmuwan mencatat bahwa jalan-jalan ini sangat lurus dan terhubung dengan baik, menunjukkan tingkat keahlian teknik yang tinggi.

Baca Juga  Muslim Bisa Berbuka Puasa dan Sahur sampai 16 Kali Sehari di Tempat Ini

Adanya saluran air juga menunjukkan bahwa masyarakat ini memiliki sistem manajemen air yang efisien untuk mengelola sumber daya air berlimpah di wilayah tersebut.

Meskipun penemuan ini memberikan wawasan baru tentang peradaban Amazon kuno, masih banyak yang belum diketahui tentang masyarakat yang menempati kota tua tersebut. Artefak seperti lubang dan dapur api, kendi, batu untuk menggiling tanaman, dan biji yang terbakar memberikan petunjuk tentang kehidupan sehari-hari mereka. Tetapi detail seputar budaya dan struktur sosial mereka masih perlu lebih dipelajari.

Peneliti telah menghabiskan 25 tahun untuk menggali pengetahuan tentang kota ini. Rencana selanjutnya adalah meneliti di area sekitar lokasi penemuan seluas 300 km² yang belum disurvei.

Diharapkan temuan-temuan berikutnya akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang masyarakat Amazon kuno ini serta membuka lembaran baru tentang Amazonia dalam pemahaman sejarah regional dan global. (ga/hel)