INDONESIAONLINE – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengatasi banjir patut diapresiasi. Walau pun tentunya Pemkot Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, secara bertahap dalam mengentaskan banjir.

Terkini, untuk mengatasi banjir DPUPRPKP Kota Malang melakukan proses pembangunan saluran drainase di kawasan Sawojajar sebagai salah satu kawasan yang menjadi fokus dalam menangani banjir setiap tahunnya.

Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Djuliharto menjelaskan, pembangunan saluran drainase ini menjadi upaya dalam mencegah kejadian banjir di Sawojajar sebagaimana instruksi dari Wali Kota Malang.

Dandung juga menyampaikan desain drainase yang dipakai dalam proyek ini membalik drainase yang sebelumnya ada. Jika sebelumnya sudut elevasi menjauh dari sungai Amprong, maka saat ini mengarah ke sungai.

“Sebelumnya kan ke (arah) drainase Jalan Danau Toba makanya selalu banjir di sana,” jelas Dandung.

Dalam upaya mencegah banjir di Sawojajar ini, bukan hanya kegiatan pembangunan drainase di kawasan Jalan Ki Ageng Gribig. Namun juga terdapat pekerjaan lainnya, yakni di jalan Bratan Timur.

Baca Juga  Kebijakan Baru, Jatim Berpotensi Kehilangan Rp 4 T dari Pajak Kendaraan

“Luapan air di Jalan Danau Jonge yang mengalir ke Jalan Danau Bratan, Jalan kerinci Toba itu di Bratan Timur sudah kita cegat. Kita sudet ke arah Jalan Ki Ageng Gribig dan kita masukkan ke Kali Amprong,”ungkap Dandung.

Pelaksanaan pembangunan saluran drainase ini telah berjalan sekitar 10 hari. Pembangunan saluran drainase ini ditargetkan selesai November 2023. Saat ini, progres proyek mencapai 6 persen dengan deviasi surplus 1 persen.

“Pengerjaan drainase ada 2 kegiatan pengerjaan. Selain di Jalan Ki Ageng Gribig, juga drainase di Jalan Bratan Timur. Digarap oleh pengembang yang sama agar koneksitas keduanya berjalan dengan bagus,” jelasnya.

3

Yocky Agus Firmanda Analis Sumber Daya Air DPUPRPKP Kota Malang menambahkan bahwa  drainase di Jalan Ki Ageng Gribig memiliki panjang gorong gorong mencapai 900 meter dengan diameter 1,5 meter. Lalu untuk di Jalan Danau Bratan Timur panjangnya mencapai 800 meter.

Baca Juga  Iriana Jokowi Didesak Jaga Netralitas Usai Viral Salam Dua Jari

“Ini dengan kedalaman (drainase) 6,5 meter dari muka jalan. Dimensi saluran drainase 1,5 meter kalau 1,5 meter dengan bentuk bulat. Kemudian, setiap 25 meter terdapat tangkapan atau bak kontrol,” jelasnya.

Masterplan Tangani Banjir

Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, pembangunan saluran drainase menjadi bentuk komitmen pemerintah  Kota Malang dalam menangani banjir. Serta jadi bagian rekomendasi masterplan penanganan banjir yang harus dilaksanakan.

Sutiaji juga menyebut, pembangunan dalam upaya mengatasi banjir di tahun ini ada di empat titik yang sedang dikerjakan.

Master plan ini merupakan dari hasil kajian dari berbagai pihak terkait, baik dari akademisi, tokoh masyarakat dan sebagainya.

“Harapannya ini akan menyelesaikan beberapa titik banjir. Kami harapkan banjir di Sawojajar sudah tidak ada lagi,” pungkasnya (as/dnv).