INDONESIAONLINE – Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan terhenti meski memasuki masa libur sekolah Desember hingga awal Januari 2026. Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi distribusi agar asupan gizi anak-anak, ibu hamil, dan balita tetap terjaga.
Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan bahwa distribusi untuk kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita akan berjalan normal. Sementara itu, untuk pelajar, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan melakukan pendataan terkait kesediaan siswa mengambil jatah makanan di sekolah.
Opsi Menu Siap Santap dan Bahan Kering
Untuk mengakomodasi masa libur, BGN menyiapkan variasi menu yang lebih tahan lama namun tetap berkualitas tinggi.
- Fase Awal Libur: Selama empat hari pertama, siswa akan mendapatkan paket makanan siap santap yang praktis, seperti telur, susu, buah-buahan, serta abon atau dendeng.
- Alternatif Bahan Kering: Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menambahkan bahwa menu juga bisa disesuaikan menjadi bahan pangan kering seperti telur asin, roti hasil produksi UMKM lokal, dan susu agar lebih awet.
Fleksibilitas Distribusi: Pengambilan di Sekolah hingga Sistem Delivery
Pemerintah menekankan bahwa partisipasi siswa selama libur bersifat sukarela dan didasarkan pada kesepakatan antara pihak sekolah dan wali murid. Berikut adalah mekanisme penyalurannya:
- Pengambilan Mandiri: Siswa atau orang tua diperbolehkan mengambil paket gizi langsung di sekolah atau di kantor SPPG terdekat.
- Sistem Antar (Delivery): Bagi siswa yang keberatan datang ke sekolah, BGN sedang merancang sistem pengiriman langsung ke rumah masing-masing setelah masa libur berjalan empat hari.
”Kami sedang mematangkan skema pengiriman ke rumah bagi mereka yang tidak bisa hadir ke sekolah,” ungkap Dadan, Minggu (21/12/2025).
Komitmen Perbaikan Gizi Nasional
Langkah ini diambil sebagai bentuk konsistensi pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda. Nanik Sudaryati menegaskan bahwa libur akademik tidak boleh menjadi penghalang bagi anak-anak untuk mendapatkan asupan nutrisi yang layak.
”Tujuannya adalah perbaikan gizi secara berkelanjutan. Jadi, meskipun sekolah sedang libur, kami berupaya agar standar asupan gizi anak-anak tidak menurun,” jelas Nanik. (hsa/hel)
