INDONESIAOLINE – Jepang dilanda gempa berkekuatan Magnitudo 7,4. Dampaknya membuat aliran listrik putus, penerbangan dan kereta api tidak bisa beroperasi. Gempa juga memicu tsunami dengan gelombang setinggi sekitar 1 meter di sepanjang sebagian pantai Laut Jepang.

Melansir laporan Reuters, Senin (1/1/2024), Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk prefektur pesisir Ishikawa, Niigata dan Toyama. Rusia juga mengeluarkan peringatan tsunami di kota-kota timur jauhnya, Vladivostok dan Nakhodka.

Saat ini, pihak berwenang Jepang masih menganalisis tingkat kerusakan akibat gempa. Warga Jepang pun harus bersiap menghadapi gempa susulan lagi, seperti yang disampaikan Perdana Menteri Fumio Kishida dalam komentar yang disiarkan di NHK.

“Warga harus tetap waspada terhadap kemungkinan gempa lebih lanjut dan saya mendesak masyarakat di daerah yang diperkirakan akan terjadi tsunami untuk mengungsi sesegera mungkin,” kata Kishida.

Baca Juga  Turki Sebut Penjahat Perang, Israel Tarik Diplomat

Rekaman yang disiarkan oleh NHK menunjukkan sebuah bangunan runtuh di tengah kota pesisir Suzu. Terlihat juga penduduk di kota Kanazawa meringkuk di bawah meja ketika gempa mengguncang rumah mereka. Gempa tersebut juga mengguncang bangunan di ibu kota Tokyo di pantai seberang.

Lebih dari 36.000 rumah tangga kehilangan aliran listrik di prefektur Ishikawa dan Toyama, kata penyedia utilitas Hokuriku Electric Power (9505.T). Layanan kereta api berkecepatan tinggi ke Ishikawa telah ditangguhkan sementara operator telekomunikasi Softbank (9434.T). Sementara KDDI (9433.T) melaporkan gangguan layanan telepon dan internet di Ishikawa dan Niigata, menurut situs web mereka.

Maskapai penerbangan Jepang ANA (9202.T) menghentikan empat pesawat yang menuju ke bandara di Toyama dan Ishikawa di udara setelah gempa. Sedangkan Japan Airlines (9201.T) membatalkan sebagian besar layanan penerbangan ke wilayah Niigata dan Ishikawa selama sisa hari itu, seperti dilaporkan TV Asahi.

Baca Juga  Air Panas Keluar di Halaman Sekolah setelah Bawean Dilanda Gempa

Otoritas Regulasi Nuklir Jepang mengatakan tidak ada masalah yang terkonfirmasi di pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang. Termasuk lima reaktor aktif di pembangkit listrik Ohi dan Takahama milik Kansai Electric Power (9503.T) di Prefektur Fukui.

Pabrik Shika milik Hokuriku di Ishikawa, yang terletak paling dekat dengan pusat gempa, telah menghentikan dua reaktornya sebelum gempa untuk pemeriksaan rutin dan tidak melihat dampak apa pun dari gempa tersebut, kata badan tersebut.

Gempa bumi besar dan tsunami juga pernah melanda timur laut Jepang pada 11 Maret 2011. Bencana kala itu menewaskan hampir 20.000 orang, menghancurkan kota-kota dan memicu krisis nuklir di Fukushima (bn/dnv).