INDONESIAONLINE – Botol bekas air minum sering menjadi pilihan praktis untuk diisi ulang dan digunakan kembali. Namun, apakah tindakan ini aman bagi kesehatan?
Menurut Dion Haryadi, seorang dokter sekaligus certified nutrition & health coach, penggunaan ulang botol plastik bekas air minum dapat membawa risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan.
Dion menjelaskan bahwa sekali segel botol plastik dibuka, botol tersebut menjadi rentan terhadap kontaminasi bakteri.
“Botol yang sudah dibuka segelnya memungkinkan bakteri untuk masuk ke dalamnya dan menjadi sarang buat mereka,” jelas Dion, dilansir dari akun Instagramnya @dionharyadi, Selasa (6/8/2024).
Ketika botol diisi ulang, terutama tanpa pencucian yang benar, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat di dalamnya. Hal ini berpotensi menyebabkan penyakit apabila air yang terkontaminasi bakteri dikonsumsi.
Selain risiko bakteri, ada juga bahaya dari bahan kimia yang terkandung dalam botol plastik itu sendiri. Botol plastik, terutama yang dirancang untuk sekali pakai, menurut Dion, dibuat dari bahan yang dapat terurai seiring waktu dan paparan kondisi tertentu.
Misalnya, ketika botol diisi ulang dengan air panas atau dibiarkan di bawah sinar matahari langsung, bahan kimia seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates dapat larut ke dalam air minum. Kedua bahan kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan hormon dan risiko kanker.
“Jadi sebenarnya botol plastik bekas air minum memang sebaiknya tidak digunakan untuk berulang kali. Cukup sekali pakai,” tegas Dion.
Ia menekankan bahwa penggunaan ulang botol plastik bekas air minum dapat meningkatkan risiko paparan bahan kimia berbahaya dan kontaminasi bakteri.
Untuk menghindari risiko kesehatan tersebut, Dion menyarankan agar kita berinvestasi sedikit lebih banyak untuk membeli botol air minum yang memang dirancang untuk penggunaan berulang.
“Modal dikit cari botol air minum yang bagus, yang sesuai bujet. Yang bisa dipakai memang berulang kali,” tandas Dion.
Botol air minum yang dapat digunakan kembali biasanya terbuat dari bahan yang lebih aman, seperti stainless steel atau plastik bebas BPA. Botol-botol ini dirancang untuk tahan lama dan mudah dibersihkan, sehingga mengurangi risiko kontaminasi bakteri dan paparan bahan kimia berbahaya.
Selain itu, penggunaan botol air minum yang dapat digunakan kembali juga memiliki manfaat lingkungan. Dengan mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai, kita dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan.
Pasalnya, botol plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, dan seringkali berakhir di lautan, merusak ekosistem laut dan membahayakan kehidupan laut.
Jika kamu memutuskan untuk menggunakan botol air minum yang dapat digunakan kembali, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk memastikan kebersihannya:
1. Cuci Botol Secara Teratur: Pastikan untuk mencuci botol dengan air panas dan sabun setelah setiap penggunaan untuk menghilangkan bakteri yang mungkin telah berkembang biak di dalamnya.
2. Keringkan dengan Baik: Setelah dicuci, biarkan botol mengering sepenuhnya sebelum digunakan kembali. Botol yang lembab dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
3. Hindari Air Panas: Jangan isi ulang botol plastik dengan air panas, kecuali botol tersebut memang dirancang untuk tahan terhadap suhu tinggi. Air panas dapat menyebabkan bahan kimia dalam plastik terurai lebih cepat.
4. Periksa Tanda-tanda Kerusakan: Jika botol menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti retak atau perubahan warna, gantilah dengan yang baru. Botol yang rusak lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri dan bahan kimia.
Dengan mengikuti tips ini, kamu dapat memilih botol air minum yang aman. Selain itu kamu juga dapat memastikan bahwa air yang diminum tetap bersih dan bebas dari kontaminasi. (bin/hel)