INDONESIAONLINE- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa “tidak ada perbedaan” antara Benjamin Netanyahu dan Adolf Hitler ketika ia meningkatkan serangannya terhadap pemimpin Israel atas perang di Gaza.

“Tidak ada perbedaan antara tindakan Netanyahu dan Hitler,” katanya dalam sebuah upacara di ibu kota Ankara, dikutip Kamis (28/12/2023), dilansir AFP.

“Dia (Netanyahu) lebih kaya dari Hitler. Segala jenis dukungan datang dari Barat dan Amerika Serikat,” tambah Erdogan.

Pemimpin Turki ini telah berulang kali mengecam Israel atas besarnya kematian dan kehancuran yang disebabkan oleh tanggapannya terhadap serangan lintas batas Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober.

Dia mencap Israel sebagai “negara teroris”, Netanyahu sebagai “pembantai Gaza” dan menyebut Hamas sebagai “kelompok pembebasan”.

Terkait hal itu, Netanyahu langsung buka suara. Ia mengecam pernyataan Erdogan tersebut.

“Erdogan, yang melakukan genosida terhadap suku Kurdi dan memegang rekor dunia karena mengesankan jurnalis yang menentang rezimnya, adalah orang terakhir yang bisa mengkhotbahkan moralitas kepada kami,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga  Jokowi Bertemu Raja Yordania, Satu Kata Palestina Merdeka

Menuduh Erdogan memuji dan menjamu para pemimpin Hamas, Netanyahu membela operasi militer Israel di Gaza.

Tentara Israel “berjuang untuk melenyapkan organisasi teroris yang paling menjijikkan dan brutal di dunia,” katanya, mengacu pada Hamas, dan menambahkan bahwa kelompok tersebut telah “melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.”

Kala Adolf Hitler memerintah Jerman, negara itu menjadi yang terparah dalam menunjukkan sikap antisemitisme kepada Yahudi.

Hitler menganggap warga Yahudi sebagai penyebab kekalahan Jerman saat Perang Dunia I. Hitler juga menuding Yahudi sebagai penyebab atas pergolakan sosial dan ekonomi negaranya usai PD I.

Pada 1920 dan awal 1930-an, Jerman masih berjuang melawan krisis ekonomi hebat. Jerman yang saat itu dikuasai Partai Nazi dan Hitler lantas memandang bahwa mengusir bahkan membinasakan orang-orang Yahudi merupakan solusi paling efektif.

Baca Juga  Presiden Biden Desak PM Israel Terkait Kedaulatan Palestina

Pada sekitar 1939 dan 1945, Nazi pun membantai habis-habisan orang Yahudi di negara itu. Peristiwa yang terjadi selama Perang Dunia II itu dinamakan Holocaust dan menewaskan sekitar enam juta orang Yahudi.

Diketahui, kelompok bersenjata Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka terbaru Israel. Militan Palestina juga mengambil sekitar 250 orang sandera.

Israel membalas dengan pemboman tanpa henti dan invasi darat yang menewaskan sedikitnya 21.110 orang, menurut jumlah korban terbaru yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan Gaza.

Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 55.000 orang terluka.