Istri Bupati Trenggalek Diusir di Acara UMKM Magetan

INDONESIAONLINE – Istri Bupati Trenggalek Novita Hardini menyampaikan dirinya diusir di acara kegiatan UMKM Magetan.

Novita di dalam acara tersebut merupakan pembicara yang diundang Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur. Istri dari Bupati Trenggalek ini hadir sebagai Ketua Garda Transfumi Jawa Timur. Tapi, baru 3 menit memberikan sambutan, dirinya diminta meninggalkan acara.

“Betul, itu kejadian kemarin di SMAN 1 Magetan. Saya sebagai undangan dari Dinas Koperasi dan UKM Jatim, namun baru hadir dan memberi sambutan 3 menit diminta segera selesai dan meninggalkan acara, padahal acara belum selesai,” ujar Novita dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya, dikutip Rabu (22/11/2023).

Kronologinya, Novita mengaku diusir saat mengisi acara di Aula SMAN 1 Magetan pada Selasa (21/11/2023) pagi. Acara bertajuk Penyuluhan Informasi Kelembagaan UMKM/ Fasilitasi NIB Melalui Serangan Gabungan Pembinaan (Sergap) itu diikuti oleh 400 orang pelaku UMKM yang tersebar di wilayah Magetan.

Kejadian pengusiran dirinya ini, lanjut Novita, dilakukan dinas terkait yang turut hadir dalam acara. Di mana, mereka mendapat tekanan serius dari salah satu anggota DPRD Komisi E Provinsi Jawa Timur.

Novita yang tidak terima diperlakukan tidak etis tersebut mengunggah curhatan di Instagram berdurasi 3 menit 17 detik.

Dalam video itu, tampak Novita sedang berada di dalam mobil mengenakan baju hitam dan berkerudung corak warna putih hitam. Lalu, ia mulai menceritakan soal kejadian yang menimpanya.

Baca Juga  Jadi Tersangka, COO Miss Universe Indonesia Bantah Lakukan Pelecehan

Istri orang nomor satu di Trenggalek itu merasa diperlakukan tidak adil. Dia merasa haknya sebagai masyarakat biasa dirampas oleh oknum yang mengusirnya.

“Siapapun bisa berkontestasi, namun ingat persaingannya harus sehat. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Saya harus memposting video ini sebagai ungkapan rasa ketidakadilan atas dirampasnya hak saya untuk bisa hidup sebagai masyarakat biasa. Hari ini saya berkegiatan di Magetan tepatnya di SMAN 1 Magetan dalam rangka penerbitan seribu NIB tepatnya di Kabupaten Magetan,” jelasnya.

Novita pun berani bersuara lantaran dirinya sebagai perempuan penggerak sejak 2018 dan selalu menggerakkan masyarakat tanpa berfikir.

“Apakah saya harus mendapatkan kursi atau jabatan, jika toh pada kenyataannya saya harus terpilih sebagai kandidat yang juga berkontestasi berjuang di ranah politik, dan mewakili dari peran perempuan yang masuk di ranah politik. Apakah ini sebuah kesalahan atau sebuah dosa besar sehingga tidak memantaskan saya hadir dengan hormat di SMAN 1 Kabupaten Magetan. Sebagai perempuan yang sedang berjuang untuk melayani masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Novita, apa yang menimpanya itu adalah pembelajaran besar bahwa politik di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Baca Juga  Mengejutkan! Blitar Ternyata Pernah Masuk dalam Wilayah Kadipaten Mangkunegaran

Novita sebagai Ketua Garda Transfumi Jatim meminta maaf apabila kedatangannya mengancam eksistensi Garda Transfumi ke depan.

“Saya rasa itu sangat sangat tidak etis. Karena apa? Garda Transfumi dibentuk oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan menggunakan anggaran negara. Mereka dibentuk dengan tujuan agar mereka bisa mendampingi UMKM hingga ke pelosok negeri,” terangnya.

“Yang membantu dan menjadi mitra strategis bagi seluruh dinas-dinas yang ada di wilayahnya masing-masing. Nah jika hanya karena kepentingan pribadi maka anggaran negara ini disiakan-siakan. Yang dibentuk negara ini dianggap tidak penting dikotak-kotakkan kembali maka ini tanda bahwa demokrasi kita sedang sekarat,” lanjutnya.

Novita pun menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menggunakan teman-teman Garda Transfumi Jatim sebagai alat untuk menyuksesan kepentingannya secara pribadi.

“Teman teman, Garda Transfumi adalah penggerak yang dipilih oleh Tuhan melalui Kementerian Koperasi dan UMKM RI untuk bisa menjadi pendamping teman-teman pelaku usaha, menerbitkan legalitas usahanya masing-masing di wilayahnya masing-masing. Sehingga saya tidak pernah melihat mereka sebagai kader pribadi saya untuk mensukseskan, lagi-lagi kepentingan saya,” tandasnya.

Sebagai informasi, Novita Hardini juga maju sebagai calon anggota legislatif DPR RI dari PDIP. Ia mendapatkan kepercayaan PDIP dengan nomor urut tiga (bn/dnv).