Jokowi Turunkan Pengangguran hingga 5 Persen Tahun Depan

INDONESIAONLINE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan penurunan tingkat pengangguran hingga 5 persen dan kemiskinan 6,5 persen pada 2024.

“Dengan pengelolaan fiskal yang kuat, disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, maka tingkat pengangguran terbuka 2024 diharapkan dapat ditekan dalam kisaran 5,0 persen hingga 5,7 persen, angka kemiskinan dalam rentang 6,5 persen hingga 7,5 persen,” kata Presiden Jokowi dalam Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang APBN Tahun Anggaran 2024 Beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Menurut Jokowi, target ratio atau tingkat ketimpangan tahun depan berada di kisaran 0,374-0,377.

“Rasio gini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377, serta Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02,” tutur Presiden.

Baca Juga  Diskopindag Kota Malang Butuh SDM Tera Ulang

Sementara di tingkat petani, Jokowi menyatakan target Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) naik tahun depan.

Jumlah Pengangguran 146,62 juta

Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2023 sebanyak 146,62 juta orang. Jumlah itu, naik 2,61 juta orang dibanding Februari 2022. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,24 persen poin.

Sedangkan, penduduk yang bekerja sebanyak 138,63 juta orang, naik sebanyak 3,02 juta orang dari Februari 2022. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum serta Aktivitas Jasa Lainnya. Masing-masing sebesar 0,51 juta orang.

Sebanyak 83,34 juta orang (60,12 persen) bekerja pada kegiatan informal, naik 0,15 persen poin sedangkan Februari 2022.

Baca Juga  Surya Paloh Temui Luhut usai Tak Diundang Jokowi ke Pertemuan Koalisi

Persentase setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,95 persen poin dan 0,33 persen poin sedangkan Februari 2022.

Jumlah pekerja komuter Februari 2023 sebesar 7,18 juta orang, naik sebesar 0,11 juta orang  Februari 2022. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen, turun sebesar 0,38 persen poin Februari 2022.

Terdapat 3,60 juta orang (1,70 persen) penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (0,20 juta orang); Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (0,26 juta orang). Sementara tidak bekerja karena COVID-19 (0,07 juta orang); dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (3,07 juta orang).