INDONESIAONLINE – Kaum Madyan, merupakan kaum terdidik yang ada pada masa Nabi Syuaib AS. Mereka termasuk dalam golongan yang cukup cerdas. 

Mereka terampil membuat rumah dengan cara menggali dan memahat gunung-gunung. Kebanyakan dari mereka merupakan seorang pedagang.

Diolah dari Islam Pos dan beberapa sumber lain, Suku Madyan tinggal di pantai laut Merah sebelah tenggara gurun Sinai, yakni antara Hijaz, tepatnya di Tabuk, Saudi Arabia kini dan Teluk Aqabah. Menurut sebagian sejarawan, populasi mereka sekitar 25.000 orang.

Kaum Madyan merupakan kaum yang sangatlah jahat. Ibnu Katsir dalam sebuah buku “Al Budayah Wan Nihayah”, menjelaskan, jika kaum Madyan merupakan kaum yang sejahat-jahatnya manusia.

“Mereka menipu dalam takaran dan timbangan. Mereka mengambil lebih dan membayar kurang,” tulis dalam buku tersebut.

Allah kemudian mengutus Nabi Syuaib untuk berdakwah di kalangan Kaum Madyan. Hal ini tentunya untuk membuat mereka kembali ke jalan Allah.

Dalam Al-Quran dijelaskan, “Dan (Kami telah mengutus) kepada Madyan saudara mereka Syuaib.” (QS al-Araf [7]: 85).

Baca Juga  Imsak, Benarkah Bukan Bagian dari Syariat?

Awak mula kaum Madyan adalah nama putra dari Nabi Ibrahim. Madyan menjadi putra Ibrahim dari istri ketiga bernama Qathura. Madyan kemudian mengawini putri Nabi Luth. Madyan sendiri dipahami dalam arti merupakan keturunan Nabi Ibrahim.

Ibnu Katsir menyebut orang-orang Madyan adalah suku Arab yang tinggal di negara Ma’an, dimana saat ini merupakan wilayah Suriah Raya. Lokasi ini tak jauh dengan kaum Nabi Luth dulu dibinasakan.

Sementara itu, kembali pada ketrampilan Kaum Madyan. Kaum ini tampil membuat hunian. Mereka bahkan bisa membuat hunian di lereng gunung dengan cara memahat atau menggali pegunungan berbatu.

Bahkan, kabarnya Nabi Syuaib juga mempunyai tempat tinggal yang sama dengan kaum Madyan. Gua Syuaib saat ini dikenal dengan nama Maghayir Syuaib (gua Syuaib).

Gua ini  berada disekitar 225 kilometer disebelah barat daya Tabuk, seperti dalam buku “Situs-situs dalam Al-Qur’an” karya Syahruddin El Fikri.

Kaum Madyan sendiri merupakan kaum yang tidak beriman. Mereka merupakan kaum yang kafir dan selalu menjalani kehidupannya dengan buruk serta senang menganggu orang dalam perjalanan. 

Baca Juga  Kisah Nabi Sulaiman yang Pernah Pingsan Gegara Semut

Dalam berdagang, mereka juga kerap berbuat curang. Mereka menipu para pembeli dengan mengurangi takaran dan melebih-lebihkan barang-barang mereka yang tak sesuai dengan fakta sebenarnya. Nabi Syuaib yang diutus oleh Allah kemudian memberikan pencerahan kepada Kaum Madyan.

Namun sebagian besar kaum Madyan tak mau mendengarkan. Kaum itu pun juga diberikan sebuah peringatan seperti halnya kejadian yang menimpa pada kaum Nabi Luth. Tetapi, sama saja, mereka seakan tak bergidik takut dengan kejadian yang menimpa kaum Nabi Luth.

Nabi Syuaib pun berdoa kepada Allah atas keburukan kaum Madyan. Azab Allah kemudian datang. Kaum Madyan dilanda bencana parah. Gempa dahsyat terjadi dan menghancurkan tempat tinggal mereka.

Diperdengarkan kepada mereka teriakan yang sangat kuat, dan mereka ditimpa naungan yang disangka awan, padahal adalah sebuah siksa. Allah mengirim kepada mereka percikan-percikan dan lidah api, sehingga merekapun binasa.