INDONESIAONLINE – Sebuah video Tiktok (VT) mengunggah kisah sukses seorang transmigran dari Yogya.  Pria transmigran itu kini  bahkan menjadi “sultan” di Kalimantan. 

VT berdurasi 8 menit 5 detik itu diunggah oleh akun @jebres3. Dalam video itu tampak seorang pria melakukan penelusuran ke salah satu rumah mewah di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat.

Pria tersebut pun berhasil mendapatkan cerita dari pemilik rumah mewah di Desa Limbung tersebut. 

Diceritakan dulunya rumah mewah itu adalah kawasan program transmigrasi Sidomulyo. Transmigrasi adalah program pemerintah untuk pemerataan penduduk, yakni masyarakat berpindah dari daerah padat ke wilayah yang jarang penduduknya. Program ini ditujukan untuk pemerataan dan kesatuan. 

Nama pemilik rumah mewah itu adalah Tukirin. Dia adalah generasi ketiga transmigran dari Yogyakarta ke Kalimantan. 

Baca Juga  Rusak Sejak 2 Tahun Lalu, Setelah Diperbaiki Jalan di Dadapan Rusak Lagi

“Transmigrasi sekitar tahun 1955, zaman Pak Soekarno dulu. Jadi yang transmigrasi mbah saya. Sementara bapak ibu saya masih remaja saat transmigrasi,” ujar Tukirin. 

Jadi, Tukirin lahir sudah di Kalimantan. Dia menyebut dirinya adalah orang berdarah Jawa dengan daging Pontianak alias Jawa Pontianak. 

“Air yang kita minum air Kalimantan. Udara yang kita hirup Kalimantan. Hanya darahnya saja yang asalnya Jawa,” ujar Tukirin. 

Dia juga menceritakan, berdasarkan kisah dari leluhurnya, kala itu tahun 1955, kakeknya mengikuti program transmigrasi. Ketika itu, kondisi kawasan Sidomulyo masih hutan belantara. 

“(Program transmigrasi) dapat satu rumah dari batang kayu. Dindingnya kayu, lantainya kayu, atapnya daun nipah, lahannya masih batu-bata besar. Belum dicetak sebagai kawasan layak huni. Maklum, tahun itu masih permulaan pembangunan pemerintah,” katanya. 

Baca Juga  Diduga Bahan Petasan Meledak di Blitar, Empat Orang Tewas, 25 Rumah Rusak 

Menurut cerita leluhur, ungkap Tukirin, pemerintah juga memberikan jatah untuk hidup selama 10 tahun bagi warga transmigran. “Dapat beras, ikan asin, dapat bulgur,” ucapnya. 

Meski tinggal di Kalimantan,  Tukirin tetap berkomitmen untuk melestarikan tradisi Jawa. Itu terbukti dari koleksi gamelan Jawa yang dimiliki. Bahkan rumah mewahnya juga terinspirasi dari budaya Jawa. 

“Konsep rumah klasik minimalis. Sebenarnya kita memang ingin melestarikan tradisi Jawa. Dulu kan Jawa dari nonmuslim, kemudian Mataram muslim. Jadi, rumah ini kombinasi sejarah dari keyakinan leluhur. Makanya ada kubah seperti dalam arsitektur masjid,” tutup Tukirin.