INDONESIAONLINE – Gelandangan, pengemis, dan anak jalanan biasanya “menyerbu” Kota Malang jelang momen Lebaran atau Idul Fitri. Karena itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang mulai mengambil ancang-ancang mengantisipasi datangnya gelombang gelandangan, anak jalanan, dan pengemis atau yang biasa juga disebut sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang Rahmat Hidayat mengatakan, antisipasi itu akan dilakukan menjelang momen Idul Fitri 1445 H ini. Bahkan jika memang dibutuhkan, Satpol PP akan menggelar penertiban gabungan.

“Seperti rutinitas, nanti kalau memang agak ramai, akan kita lakukan penertiban gabungan, terutama dengan Dinas Sosial,” ujar Rahmat.

Rahmat mengatakan bahwa hal tersebut dinilai perlu dilakukan. Sebab, Kota Malang dinilai masih menjadi lokasi favorit bagi anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng).

Baca Juga  Arek Asli Kota Mojokerto Juarai Puteri Pemberdayaan Perempuan Indonesia 2022

Menurut Rahmat, hal itu sebenarnya cukup disayangkan. Bahkan dari catatan dan pantauannya menjelang akhir tahun 2023 lalu, jumlah  gelandangan, pengemis, anjal maupun pengamen di jalanan di Kota Malang terbilang cukup tinggi.

“Kota Malang termasuk tinggi. Jika dibandingkan dengan kota besar lain, seperti Surabaya, Madiun atau Kediri, jumlah (pengemis)-nya hampir sama. Bahkan mungkin lebih banyak,” jelas Rahmat.

Selain itu, dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah anjal dan gepeng yang pernah diamankan, ada indikasi bahwa para pelaku ini dinilai terlalu nyaman dengan aktivitasnya di jalanan. Sebab, penghasilan yang didapat dalam sekali beroperasi juga terbilang tak sedikit.

“Fakta yang (pernah) kami dapat dari pemeriksaan, ada pengemis yang mendapat lebih dari Rp 100 ribu dalam waktu sekitar dua jam. Sementara mereka biasanya beroperasi dari jam 8 pagi sampai jam 3 atau jam 4 sore. Bahkan ada yang sampai malam,” terang Rahmat.

Baca Juga  Anak Open BO, Ibu Nanis Histeris di Kantor Satpol PP

Apalagi jika saat sedang weekend, ada sebagian gepeng dan anjal yang turut memanfaatkan momen weekend. Hal itu bisa saja terjadi mengingat Kota Malang sudah menjadi daerah jujugan wisatawan saat hari libur ataupun weekend.

Di sisi lain, pihaknya juga telah memetakan sejumlah titik yang dinilai kerap jadi tempat mangkal bagi anjal dan gepeng untuk beroperasi. Antara lain, simpang tiga Sabilillah, Jembatan Tunggulmas, simpang empat Kasin, simpang empat Sulfat, simpang empat Jalan Veteran.

Kemudian simpang tiga Jalan MT. Haryono, simpang empat Kaliurang, Fly Over Jalan Ahmad Yani, simpang empat Jalan LA Sucipto, simpang empat Rampal, simpang empat Dieng, simpang empat Jalan Galunggung dan simpang tiga Sawojajar. (rw/hel)