INDONESIAONLINE – Kelompok relawan Anies Baswedan-Muhaimin dan relawan Ganjar-Mahfud mendesak agar dilakukan pemilihan ulang pilpres 2024. Desakan ini dipicu dengan dugaan adanya pelanggaran yang terstruktur, sistematis, masif.

Desakan itu rencananya akan disampaikan Senin, 19 Februari 2024 pukul 10.00 WIB di gedung Bawaslu, Jakarta Pusat. Di mana di hari itu akan digelar aksi longmars dari Patung Kuda hingga Gedung Bawaslu.

Ketua Umum Projo Ganjar, Haposan Situmorang, mengatakan aspirasi aksi itu senada dengan isi Petisi Brawijaya yang dia bacakan di Jalan Brawijaya VIII Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad, 18 Februari 2024. Petisi itu menyatakan menolak hasil Pemilu 2024, meminta pasangan Prabowo-Gibran didiskualifikasi, dan menuntut diadakan pemilihan ulang.

Baca Juga  Peringati Peristiwa Kudatuli, PDIP Tulungagung Libatkan Pedagang Kaki Lima

Terkait jumlah relawan yang akan melaksanakan aksi Haposan mengaku tak bisa mengestimasi jumlah massa yang akan datang. Sebab, dia mengklaim asal peserta aksi sangat beragam.

“Teman-teman saya dari luar Jakarta sudah menuju ke Jakarta dari Cirebon, Jawa Timur, Semarang, Bandung,” ucapnya, Minggu (18/2/2024).

Disinggung aksi besok juga melibatkan pasangan nomor urut satu Anies-Muhaimin, Haposan membenarkannya. Dia menilai mereka juga menemukan dugaan kecurangan yang menguntungkan pasangan nomor urut dua.

“Teman-teman 01 ikut kumpul,” ujarnya.

Seperti diketahui, hingga Minggu (18/2/2024) pasangan nomor urut dua Prabowo-Gibran unggul sementara dalam real count Komisi Pemilihan Umum atau KPU.

Pasangan itu unggul dengan 49.747.461 suara atau setara dengan 57,95 persen. Progres penghitungan suara telah mencapai 548.354 dari 823.236 Tempat Pemungutan Suara atau TPS (66.61 persen).

Baca Juga  95 Persen Pengurus Partai Golkar Lumajang Siap Bergerak Untuk Airlangga Hartarto

Di peringkat kedua, Anies-Muhaimin memperoleh suara sebanyak 21.013.738 atau 24,48 persen. Adapun Ganjar-Mahfud berada di posisi paling buncit dengan 15.084.928 atau 17,57 persen.