INDONESIAONLINE– Puluhan pemuda di Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban melakukan aksi di kawasan PT. Tarans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang berada di wilayah Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Puluhan pemuda Ring 1 perusahaan menuding PT. TPPI selama ini tidak transparan dalam rekrutmen tenaga kerja (Naker). Selain itu, pendemo menuding PT. TPPI tidak memberikan besaran upah atau gaji yang sesuai dengan perundang-undangan.

“Kami menuntut perusahaan untuk menggaji pekerja yang sesuai dengan perundang-undangan. Selain itu, kami minta agar tenaga skill lokal dilibatkan. Kasih porsi untuk orang lokal karena orang lokal sudah mampu semua,” kata Ketua Karang Taruna Desa Remen, Ahmad Eko Budiono.

Dia menyebutkan, untuk besaran gaji diterima oleh teman-teman yang bekerja di PT. Alhas, salah satu vendor atau rekanan PT. TPPI senilai Rp110 ribu, terhitung kerja mulai dari pukul 07.00-17.00 WIB dan tidak ada lembur.

Baca Juga  Viral Penumpang Kapal ke Bawean Kesal gegara Tim Gubernur Bikin Molor Keberangkatan

Kemudian, permasalahan rekrutmen tenaga kerja PT. TPPI dan vendornya, warga lokal menilai corporate tidak transparan. Sebab, warga lokal tidak diberi informasi jelas dan hanya diberi bagian Helper.

“Dengan adanya gejolak seperti ini buat pembelajaran ke depan, biar pihak perusahaan tidak seperti ini baik itu terkait transparansinya maupun pengupahan. Jadi biar jelas tidak seenaknya sendiri,” harap Eko.

Terpisah, PR &CSR Section Head PT. TPPI, Taheran Sidik Prabowo mengatakan, sebenarnya tuntutan para pemuda itu tidak ke PT. TPPI Tuban, melainkan di PT. Santi (Sahabat Nusantara Tegnokogi Inovasi) Group.

“Di tempat kita ini memang lagi ada pelaksanaan kegiatan overhaul, di mana PT. Santi Group ini mengerjakan di bagian reaktor dan itu pengerjaannya pengerjaan spesialis,” terang Taheran Sidik Prabowo 

Lebih lanjut di TPPI, PT. Santi Group memiliki regulasi akan menggandeng perusahaan lokal sebagai penyalur tenaga kerja lokal.

Baca Juga  Dokter Spesialis Paru RSI Unisma Beri Penjelasan soal PPOK, Apa Itu?

Perusahaan menampik jika warga lokal tidak diprioritaskan dalam rekrutmen tenaga kerja. Pasalnya, untuk keterlibatan tenaga lokal memang sudah banyak. Dari 170 tenaga kerja yang dibutuhkan, 71 tenaga kerja di antaranya terdiri dari tenaga kerja lokal.

“Untuk keterlibatan tenaga kerja lokal sudah banyak. 40 persen lebih diambilkan dari tenaga kerja lokal,” papar Taheran.

Pihaknya telah mempertemukan semua pihak untuk selalu menjaga kondusifitas. PT. Santi Group melakukan kontrak linear, sehingga tenaga kerja lokal bisa mendapatkan jam lembur setiap hari.

“Sekarang sudah aman dan kondusif, diharapkan situasi yang kondusif ini bisa terus terjaga,” harap Taheran.

Info dihimpun, pada aksi kemarin hari Selasa (21/2) tersebut puluhan pemuda Ring 1 PT. TPPI Tuban dipertemukan petugas keamanan dengan perwakilan dari PT. Santi Group. Dari pertemuan itu dilakukan mediasi-mediasi hingga menghasilkan beberapa kesepakatan.(*)