INDONESIAONLINE – Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto menilai bahwa lomba desa yang saat ini digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), memang perlu untuk digelar. 

Lomba tersebut sedianya memang digelar oleh DPMD Kabupaten Malang yang berkerja sama dengan Jatim Times Network. Menurut Didik, lomba ini diperlukan untuk memacu kinerja pemerintah desa (pemdes) menjadi lebih baik. 

Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Luncurkan Logo HUT Ke-109 Kota Malang 

“Berarti lomba desa ini nanti akan memicu, memicu apa, memicu kinerja dari seluruh aparat desa supaya mereka bisa bekerja dengan terencana,” ujar Didik. 

Apalagi menurutnya, pemdes merupakan kepanjangan tangan pemerintah daerah (pemda) yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Untuk itu, sangat diperlukan untuk menjalankan program yang telah dirancang. 

Baca Juga  Disdikbud Kota Malang Ajukan 90 Anak Ikuti Vaksinasi

“Pada saat kita berbicara lomba desa, desa itu kan merupakan pemerintahan otonomi, dimana mereka merupakan kepanjangtanganan kami dalam memberikan layanan maksimal,” jelas Didik. 

Dirinya mencontohkan seperti soal peluang investasi. Dimana menurutnya, tentu pemdes memiliki peran penting untuk melakukan percepatan perijinan.

“Bisa menjalankan meningkatkan iklim investasi, turut membantu percepatan proses perijinan misalnya. Kemudian masalah stunting, mereka bisa melaksanankan dengan baik karena langsung bersentuhan dengan masyarakat,” terang Didik. 

Sementara itu sebagai informasi, ada sebanyak 4 indikator penilaian pada lomba tersebut. Dimana pada setiap indikator, terdapat sejumlah sub indikator yang tentunya juga menjadi bahan penilaian. 

Baca Juga : Satpol PP Ucapkan Selamat atas Diraihnya Piala Adipura Ke-12 Kabupaten Malang 

 

Indikator yang pertama yakni soal pemerintahan. Yang di dalamnya terdapat 5 sub indikator. Yakni administrasi pemerintahan desa (pemdes) atau kelurahan, kinerja, inisiatif dan kreatifitas, desa dan kelurahan berbasis teknologi informasi atau e-government dan pelestarian adat dan budaya.

Baca Juga  Jadi Budak Ganja, Tiga Mahasiswa Diciduk Satresnarkoba Polresta Malang Kota

Kemudian indikator kedua yakni kewilayahan. Yang di dalamnya meliputi 6 sub indikator yakni identitas, batas desa, inovasi, tanggap dan siaga bencana, investasi dan pelestarian lingkup hidup. 

Indikator yang ketiga adalah kemasyarakatan. Yang di dalamnya terdapat hingga 9 sub indikator. Yakni partisipasi masyarakat, lembaga kemasyarakatan, pemberdayaan kesejahteraan keluarga, keamanan dan ketertiban, pendidikan, kesehatan, ekonomi, penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kapasitas pemdes dan kelurahan serta masyarakat. 

Kemudian indikator keempat adalah dokumen pendukung. Dimana dalam hal ini, penilaian dilakukan dengan video berdurasi 10 menit yang berisi tentang potensi keunggulan desa.