Perputaran Uang di Judi Online Tembus Rp 200 Triliun

Perputaran Uang di Judi Online Tembus Rp 200 Triliun

INDONESIAONLINE – Perputaran uang untuk judi online yang dikeluarkan masyarakat Indonesia sangat fantastis. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan jika perputarannya mencapai Rp 190 triliun dan itu akan terus bertambah ke depannya.

Bukan hanya soal perputaran uang 190 triliun yang mengkhawatirkan, ternyata banyak fakta lain soal bisnis ilegal ini. Menurut penelusuran PPATK, diperkirakan 78% pemainnya memiliki penghasilan di bawah rata-rata. Hal ini dilihat dari jumlah transaksi per-pemain yang ada di kisaran 100 ribu saja.

Mirisnya, kalangan yang terlibat dalam permainan haram ini termasuk dalam golongan masyarakat berpenghasilan rendah. Mulai dari pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, serta pegawai swasta.

Sehingga ada kesinambungan yang terjadi antara judi online dengan pinjaman online. Oleh karenanya, meningkatnya pinjaman online juga diduga terkait dengan maraknya judi online.

Tidak disebutkan nominal tepatnya, namun Menkominfo sendiri mengatakan bahwa banyak pemain judi online minjam duitnya dari pinjol. “Kalau dari pantauan sementara kami pinjol ilegal ini adalah adik kandung dari judi online,” kata Menkomifo Budi Arie, dikutip dari Inilah.com, Rabu (27/9/2023).

Sementara itu, PPATK menjelaskan transaksi judi online di Indonesia kian bertambah dari waktu ke waktu. Total hingga akhir 2023 mendatang akan mencapai Rp 200 triliun.

“Untuk angka di tahun 2023 ini sudah lebih dari Rp 200 triliun,” kata Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah, dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (27/9/2023).

200 triliun ini memang lonjakan fantastis, karena di tahun 2022, total perputaran uang ada di angka 81 triliun atau hampir 2.5x lipat.

Perputaran yang dimaksud merupakan aliran uang untuk kepentingan taruhan mulai dari pembayaran kemenangan, biaya penyelenggaraan perjudian, transfer antar-jaringan bandar, serta transaksi dengan tujuan yang diduga pencucian uang yang dilakukan oleh jaringan bandar.

PPATK juga menjelaskan jika paling banyak uang mengalir ke Filipina. Namun tidak ke negara itu saja beberapa juga mengalir ke Kamboja dan Thailand.

Kominfo pun menyebutkan jika sudah ada 40 ribu situs judi ditutup sepanjang 2023. Namun, menurut penelusuran JatimTIMES dengan mencoba search dengan kata kunci ‘site:go.id slot’ untuk melihat sebanyak apa situs slot menempel di situs pemerintah, masih ada jutaan hasilnya.

Mirisnya judi online bahkan merembet ke masalah rumah tangga. Kasus perceraian juga mencatatkan bahwa tidak sedikit gugatan cerai karena suami kecanduan judi online dan jadi masalah ekonomi.