INDONESIAONLINE – Majalah bisnis Forbes merilis daftar terbaru orang terkaya di Indonesia pada akhir Januari 2025, menempatkan Prajogo Pangestu kembali di puncak. Miliarder yang juga dikenal sebagai filantropis ini berhasil mengungguli Low Tuck Kwong, Budi dan Michael Hartono yang selama ini bertengger di posisi teratas.
Daftar Forbes ini disusun berdasarkan pelacakan real-time terhadap aset para miliarder global. Nilai kepemilikan publik diperbarui setiap lima menit saat pasar saham dibuka, sementara kekayaan yang terkait erat dengan perusahaan swasta diperbarui harian.
Berikut adalah sepuluh besar orang terkaya di Indonesia menurut Forbes per tanggal 29 Januari 2025:
Prajogo Pangestu: Pendiri PT Barito Pacific (Petrokimia). Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 45,3 miliar (sekitar Rp 735 triliun), mengalami sedikit penurunan dibandingkan November 2024.
Low Tuck Kwong: Pendiri PT Bayan Resources (Pertambangan Batu Bara). Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 28,4 miliar (sekitar Rp 461 triliun).
Budi Hartono: Pemilik BCA dan pendiri Djarum. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 23,2 miliar (sekitar Rp 375 triliun).
Michael Hartono: Pemilik BCA dan pendiri Djarum. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 22,3 miliar (sekitar Rp 362 triliun).
Sri Prakash Lohia: Pendiri PT Indo-Rama Synthetics dan PT Indorama Corporation (Tekstil dan Petrokimia). Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 8,6 miliar (sekitar Rp 139 triliun).
Agoes Projosasmito: Presiden Komisaris Amman Mineral Indonesia (Pertambangan Tembaga dan Emas). Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 6 miliar (sekitar Rp 97 triliun).
Dewi Kam: Pemegang saham minoritas Bayan Resources dan pemilik PT Sumber Energi Prima Sakti. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 5 miliar (sekitar Rp 81 triliun).
Tahir Family: Pendiri Grup Mayapada (Kesehatan, Real Estate, dan Perbankan). Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 4,9 miliar (sekitar Rp 79 triliun).
Chairul Tanjung: Pemilik CT Corp. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 4,5 miliar (sekitar Rp 73 triliun).
Djoko Santoso: Pendiri Alfamart. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 4 miliar (sekitar Rp 64 triliun).
Daftar ini menunjukkan dinamika kekayaan di Indonesia dengan beberapa nama tetap konsisten di jajaran teratas sementara yang lain mengalami perubahan peringkat. Perubahan nilai kekayaan bersih ini mencerminkan fluktuasi pasar dan pergerakan ekonomi secara global.