INDONESIAONLINE – Bupati Malang HM. Sanusi bersama Ketua TP PKK Kabupaten Malang sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi meluncurkan batik pelajar garudeya untuk siswa-siswi SMP Swasta di Kabupaten Malang.

Peluncuran batik pelajar garudeya ini digelar pada acara halal bihalal keluarga besar Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kabupaten Malang yang dihadiri oleh 256 kepala sekolah SMP Swasta se-Kabupaten Malang.

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini mengapresiasi atas diluncurkannya batik pelajar garudeya dalam acara halal bihalal keluarga besar MKKS SMP Swasta Kabupaten Malang.

Sanusi menuturkan, bahwa batik garudeya merupakan batik khas Kabupaten Malang yang hak ciptanya telah dimiliki oleh Ketua TP PKK Kabupaten Malang sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi.

Penyerahan HAKI.

Menurut Sanusi, sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 hingga saat ini, Kabupaten Malang tidak memiliki branding batik asli Kabupaten Malang. Adanya batik garudeya yang dinobatkan sebagai batik khas Kabupaten Malang membuat catatan sejarah baru untuk perjalanan panjang berdirinya Kabupaten Malang.

“Tentunya hal ini menjadi kebahagiaan bersama, sejak Indonesia merdeka, Kabupaten Malang belum punya branding batik asli Kabupaten Malang. Baru kali ini, akibat perjuangan Ketua Dekranasda yang memperjuangkan Hak Kekayaan Intelektual (Haki) Batik Garudeya yang diberikan kepada Dekranasda Kabupaten Malang,” ujar Sanusi, Senin (29/4/2024).

Baca Juga  Konser Kla Project Diapresiasi Bupati Malang

Pria asli Gondanglegi, Kabupaten Malang itu mengatakan, sudah tepat ketika garudeya dijadikan sebagai motif atau corak batik khas Kabupaten Malang. Pasalnya, garudeya sendiri berasal dari relief Candi Kidal yang berlokasi di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Sanusi menjelaskan, bahwa makna filosofis dari garudeya yang terdapat pada relief di Candi Kidal ini merupakan simbol dari seorang anak yang taat kepada orang tua.

“Filosofinya garudeya itu bahwa anak yang berbakti dan taat kepada orang tua, itu kita ambil sebagai simbol seragam anak-anak sekolah agar anak-anak sekolah karakternya tercipta untuk selalu taat kepada orang tua,” jelas Sanusi.

Penyerahan batik garudeya secara simbolis.

Sehingga dengan adanya simbol garudeya pada batik seragam anak-anak sekolah di Kabupaten Malang dapat menjadi pemaknaan untuk menanamkan nilai-nilai budaya, sejarah, hingga kreasi kesenian dalam bentuk batik.

“Selain itu ada nilai filosofis garudeya itu adalah bentuk ketaatan kepada orang tua yang ingin ditanamkan nanti bahwa murid-murid harus dididik, diajarkan untuk taat kepada orang tua karena itu bagian dari ajaran Islam, bahwa setiap manusia harus taat kepada orang tua, karena orang yang mendapatkan ridho orang tua, berarti juga mendapatkan ridho Allah Subhanahuwata’ala,” beber Sanusi.

Lebih lanjut, jika dilihat dari nilai sejarahnya, Presiden RI pertama Ir. Soekarno menjadikan garudeya sebagai gambaran lambang negara burung garuda dengan perisai Pancasila.

Baca Juga  Saat Nataru, Sejumlah Titik di Kabupaten Malang Akan Disekat

“Dalam sejarahnya, ketika Bung Karno rapat merumuskan lambang negara di Hotel Tugu di alun-alun bunder, sempat mengunjungi Candi Kidal lalu diambil filosofi garudeya yang diambil menjadi garuda itu. Sehingga garuda itu bentuk perwujudan dari garudeya dan dijadikan lambang negara,” terang Sanusi.

Batik garudeya.

Untuk batik garudeya SMP Swasta Kabupaten Malang berwarna biru tua dan terdapat lambang garudeya di tengahnya dengan aksen warna merah maroon. Nantinya, batik garudeya ini akan dijadikan seragam SMP Swasta se-Kabupaten Malang.

“Ini sedang kita sosialisasikan. Tergantung nanti dari kepala sekolahnya menyosialisasikan kepada anak-anak dan nanti bertahap bisa memakai baju batik Kabupaten Malang. Di samping untuk filosofinya, juga untuk mengangkat UMKM kita di Kabupaten Malang,” tandas Sanusi.

Sementara itu, Ketua MKKS SMP Swasta Kabupaten Malang Manan Supriadi mengucapkan terima kasih kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi yang telah mengizinkan batik garudeya dijadikan seragam batik siswa-siswi SMP Swasta se-Kabupaten Malang.

“Terima kasih kepada Hj. Anis Zaidah yang memberikan hak ciptanya kepada kami semua berupa batik pelajar garudeya Kabupaten Malang. Semoga ini ditiru oleh teman-teman SMP Negeri. Terima kasih juga kepada Abah Sanusi atas perhatiannya selama ini,” pungkas Manan. (gus/yak)