INDONESIAONLINE  – Bayi yang menggemaskan memang membuat ayah atau ibu tidak sadar melakukan hal yang kurang tepat saat mengajaknya bermain. Salah satunya dengan mengayun. Misalnya ayah biasanya suka mengayunkan si kecil untuk membuatnya tertawa.

Tetapi, tahukah Anda bahwa mengguncang tubuh bayi akan berpengaruh buruk pada kesehatannya? Kebiasaan tersebut bisa menyebabkan cedera yang cukup parah.

Dilansir dari akun Tiktok @kerupuk pasir enak, bayi yang mendapat guncangan dapat menimbulkan shaken baby syndrome atau sindrom bayi terguncang. Shaken baby syndrome adalah cedera otak yang bisa dialami bayi yang mengalami guncangan yang keras.

Selain itu, mengayun, mengguncang, hingga melempar bayi dapat memicu kerusakan otak parah pada bayi. Sebab, kepala dan leher bayi belum sempurna kuat sehingga rawan mengalami cedera.

Baca Juga  Tips Membentuk Otot Dengan Memilih Suplemen Fitness Terbaik!

Guncangan yang dialami bayi membuat otak mereka membentur tempurung otak secara terus-menerus. Akibatnya otak akan lebam, membengkak, hingga terjadi perdarahan pada otak.

Bayi yang mengalami sindrom tersebut memiliki ciri yang khas. Antara lain pucat, sesak napas atau kejang, muntah, penurunan kesadaran, dan rewel.

Mencegah Terjadinya Shaken Baby Syndrome

Mengurus bayi memang merupakan tantangan tersendiri, khususnya untuk orang tua baru. Namun, para orang tua harus ingat bahwa mengguncang-guncangkan, melempar, atau memukul bayi sangat tidak diperbolehkan. Berikut ini tips supaya tidak terjadi shaken baby syndrome:

• Jika merasa kesal atau marah ada bayi, letakkan bayi di tempat tidurnya dan tinggalkan ruangan.

• Cobalah untuk menenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam dan hitung sampai 10.

Baca Juga  BPOM Pastikan Obat Sirup yang Diminum Pasien Gagal Ginjal Aman dan Boleh Dikonsumsi Kembali

• Luangkan waktu dan biarkan bayi menangis sendirian.

• Jangan menggendong bayi ketika bertengkar.

• Hubungi teman atau saudara untuk datang dan menemani bayi atau anak jika merasa sedang tidak bisa mengontrol emosi.

• Hubungi seseorang untuk mendapatkan dukungan emosional.

• Hubungi dokter anak karena mungkin ada alasan medis mengapa bayi terus menangis.

• Jangan pernah meninggalkan bayi bersama dengan pengasuh, teman atau anggota keluarga yang tidak bisa dipercaya sepenuhnya.

• Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai pengasuh atau pusat penitipan anak sebelum memercayakan bayi kepada mereka. (mut/hel)