INDONESIAONLINE– Penyelidikan ledakan dahsyat di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar terus dilakukan kepolisian. Ledakan akibat bahan pembuat mercon itu memakan empat orang korban jiwa.

Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono, mengatakan  fokus penyelidikan polisi saat ini adalah melakukan pendalaman. Utamanya terkait sumber dan asal muasal bahan -bahan pembuat mercon yang menjadi pemicu ledakan dahsyat.

 

Sementara terkait penetapan tersangka, Argo menegaskan pihaknya masih menunggu perkembangan penyidik. Saat ini penyidik dari kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti di lokasi kejadian dan keterangan saksi.

“Bahan ini sebenarnya tidak mudah diperjualbelikan. Kami menerima banyak masukan dan informasi  sementara ada dari online dan ada dari kelompok-kelompok tertentu. Namun ini masih terus kita dalami,” kata Argo.

Baca Juga  Terlindungi, Ratusan Driver Gojek Blitar Resmi Menjadi Peserta BPJAMSOSTEK

Argo menambahkan, hingga saat ini Polres Blitar Kota telah memeriksa sebanyak 10 orang saksi. Dengan kondisi yang dinamis tidak menutup kemunginan jumlah saksi bisa terus bertambah.

“Kalau saksi sejauh ini ada 10 orang. Namun jumlahnya bisa bertambah. Tentunya semua masyarakat yang berada di sekitar lokasi juga kita mintai keterangan bagaimana keseharian korban. Serta menggali informasi apakah ada lokasi lain peracik petasan di lokasi tersebut,” jelasnya.

Selain saksi di sekitar lokasi kejadian, polisi juga memeriksa keluarga korban meninggal dunia.

“Termasuk keluarga juga kami minta keterangan sebagai saksi. Termasuk dua kakak korban. Sekaligus anak korban Darman juga kita periksa,” imbuhnya. 

 

Diberitakan sebelumnya, ledakan dahsyat terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2/2023) malam. Ledakan dipicu oleh bahan pembuat mercon yang disimpan di rumah seorang warga bernama Darman (65).

Baca Juga  Anaknya Tinggalkan Pondok, Bapak dari Santri di Tulungagung Ini Minta Bantuan Polisi

Ledakan itu mengakibatkan empat orang tewas. Masing-masing pemilik rumah Darman dan kedua anaknya Arifin (28) dan Deni Widodo (23) serta adik ipar Arifin, Betrisa Neswa Roszi (17).

Selain empat korban meninggal dunia, ledakan dahsyat tersebut juga mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan puluhan rumah rusak.