Reog Ponorogo dari Putri Raja Kediri untuk Tujuan Ini

INDONESIAONLINE – Reog adalah tarian tradisional di arena terbuka yang berfungsi sebagai hiburan rakyat dan mengandung unsur magis.

Penari utamanya merupakan orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak, ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping, disertai reog asli Indonesia.

Reog Ponorogo termasuk bagian sejarah dan budaya Indonesia. Reog Ponorogo merupakan kesenian yang berasal dari Kota Ponorogo, Jawa Timur, dengan ciri khas Barong, Bujang Ganong, Warok, dan tarian Jathilan. Reog Ponorogo sering ditampilkan dalam kesenian, pentas budaya, dan acara tertentu.

Adanya Reog Ponorogo ini tak terlepas dari kisahnya yang panjang. Dilansir dari akun Tiktok @Animasi Harian, berikut kisah asal mula Reog Ponorogo.

Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Kediri. Raja Kediri memiliki seorang putri bernama Dewi Songgolangit yang sangat cantik dan baik hati. Karena enggan untuk menikah, sang raja Kediri menanyakan hal itu. Namun sang Dewi hanya tertunduk diam, akhirnya ia meminta izin untuk melakukan tapa brata agar mendapat jawaban yang tepat terkait keputusannya.

Setelah beberapa hari mendapat jawaban, Sang Dewi lantas menemui sang ayah dan mengutarakan syarat yang harus diperoleh Pangeran yang akan melamarnya.

Baca Juga  Vidi Arunika

“Katakan kepada para pangeran itu, Ayah. Jika mau menikah denganku, mereka harus menerima syarat dariku, yaitu mengadakan pertunjukan yang belum pernah ada di negeri ini. Syarat yang kedua, pertunjukan itu harus diiringi oleh 140 penunggang kuda kembar. Kemudian syarat terakhir, mereka harus membawa seekor binatang berkepala dua,” ucap Dewi Songgolangit.

Raja Kediri kaget mendengar persyaratan itu. Sungguh sulit syarat yang diajukan oleh putrinya. Tetapi, ia harus tetap mengumumkannya kepada para pangeran.

Setelah Raja Kediri mengumumkan syarat itu, hanya dua pangeran yang sanggup mengikuti sayembara, yaitu Pangeran Kelana dan Pangeran Singabarong. Mereka pun pulang untuk mempersiapkan syarat tersebut.

Beberapa hari kemudian, Pangeran Kelana sudah menyiapkan semuanya. Tapi, ada satu yang belum ia miliki, yaitu binatang berkepala dua. Dia hanya memiliki seekor merak yang sangat indah. Pangeran Kelana berharap Putri Sanggalangit menyukai merak miliknya.

Rombongan Pangeran Kelana pun berangkat ke kerajaan Kediri. Namun, di tengah perjalanan, rombongan Pangeran Kelana dihadang oleh seekor singa yang ganas.

Sebenarnya singa itu adalah jelmaan Pangeran Singabarong. Ia ingin merebut apa yang sudah disiapkan oleh Pangeran Kelana.

Pangeran Singabarong sungguh licik. Beberapa prajurit menjadi korban keganasan singa itu. Pangeran Kelana lantas mencari cara untuk menghentikan singa yang ganas itu.

Baca Juga  Now And Then Beatles Puncaki Lagu Inggris, Ini Liriknya

Tanpa disangka, burung merak milik Pangeran Kelana tiba-tiba terbang ke atas pundak singa. Ia mematuk kutu-kutu yang ada pada tubuh singa hingga singa terlena.

Pada saat yang bersamaan, Pangeran Kelana mengambil pecut sakti miliknya, lalu mengarahkannya pada singa dan merak. Akhirnya tubuh singa dan merak menempel menjadi satu dan tak dapat dipisahkan. Pangeran Kelana pun berhasil menjinakkan singa tersebut.

Kini lengkap sudah syarat yang diajukan oleh Putri Sanggalangit. Rombongan Pangeran Kelana melanjutkan perjalanan ke kerajaan Kediri dan melakukan pentas di sana.

Putri Sanggalangit sangat takjub melihat pementasan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Putri Sanggalangit juga terpesona dengan hewan berkepala dua, yakni singa dan merak, yang dibawa oleh Pangeran Kelana.

Akhirnya, Putri Sanggalangit menerima pinangan Pangeran Kelana. Sejak saat itu, pertunjukan yang ditampilkan oleh Pangeran Kelana dinamakan dengan Reog Ponorogo.

Itulah kisah Reog Ponorogo, tentang seorang anak raja yang ingin mematuhi keinginan ayahnya untuk menikah dan mendapatkan hal yang tak terduga. Yakni kesenian baru bernama Reog Ponorogo.